Ditanya Apakah Budi Arie akan Ikut Diproses Terkait Kasus Judi Online Komdigi? Ini Kata BG

Sebanyak 11 pegawai Komdigi ditangkap di kasus judi online.

Republika/Prayogi
Menkominfo Budi Arie meninggalkan di Padepokan Garuda Yaksa, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024). Presiden Terpilih Prabowo Subianto memberikan pembekalan sejumlah tokoh yang diyakini bakal menjadi calon menteri atau kepala lembaga negara untuk pemerintahan baru ke depan di Hambalang.
Rep: Eva Rianti, Bayu Adji P Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menanggapi soal adanya kemungkinan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi dalam kasus bisnis judi online pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Budi Gunawan menekankan dirinya menghormati langkah Polri dalam mengungkap kasus tersebut.

Baca Juga


“Kita hormati apa yang dilakukan Polri ya, Polri sedang bekerja keras untuk terus mengungkap kasus-kasus judi online, juga proses hukum sampai dengan tuntas,” kata Budi Gunawan usai menghadiri acara penindakan Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan di Bidang Kepabean dan Cukai dalam mendukung program Asta Cita Presiden RI di Kantor DJBC, Jakarta Timur, Kamis (14/11/2024).

Budi menuturkan, publik saat ini tinggal perlu menunggu saja proses dan hasil dari pengungkapan atau pendalaman dari kasus tersebut. Dia menekankan agar saling menghormati upaya hukum yang tengah berjalan.

“Kita juga harus menghormati upaya-upaya hukum yang dilakukan oleh pihak-pihak yang dipersangkakan. Semua tidak ada toleransi dan kami meyakini itu karena sudah perintah Pak Presiden bahwa semuanya akan diproses,” tegasnya.

Ketika disinggung lebih lanjut adanya probabilitas Budi Arie bakal diproses dalam pendalaman kasus tersebut, Budi Gunawan menilai perkembangan saat ini belum sampai pada wacana tersebut.

“Ya kan belum arah ke sana secara terbuka yang disampaikan Polri, kita tunggu saja seperti apa. Karena judi online ini memang ada beberapa target yang di sasar. Ada aktor, aktivitas maupun infrastruktur termasuk sistem pembayaran,” tuturnya.

Diketahui sebelumnya, kepolisian telah menangkap sejumlah eks anak buah Budi Arie Setiadi atas kasus bisnis judi online. Budi Arie adalah mantan Menkominfo yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi.

Kominfo yang saat ini berubah nama menjadi Kementerian Komdigi telah mengumumkan penonaktifan terhadap 11 pegawai yang ditahan oleh pihak kepolisan atas kasus tersebut. Keputusan penonaktifan itu diklaim sebagai langkah awal dari Kemkomdigi dalam menjaga integritas dan kredibilitas institusi.

Setelah 11 pegawai Komdigi ditangkap, lantas muncul wacana dorongan agar mantan Menkominfo Budi Arie turut diperiksa polisi mengenai kasus judi online tersebut.

Budi Arie beberapa kali telah memberikan pernyataan kepada awak media mengenai kasus yang dialami eks anak buahnya itu. Dia mengaku menghargai proses hukum yang berjalan. Ia juga mengaku hanya ingin fokus mengurus Kementerian Koperasi yang saat ini tengah dipimpinnya. 

Sebelumnya, Budi Arie Setiadi mengapresiasi langkah kepolisian yang gencar memberantas judi online, termasuk di lingkungan kementerian yang dahulu dipimpinnya. Ia pun mengaku akan menyerahkan kasus itu sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.

"Kita serahkan kepada aparat penegak hukum. Itu sebagai langkah aparat penegak hukum, kami apresiasi," kata dia di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu (2/11/2024). 

Ia mengaku tak lagi terkait dengan kasus tersebut. Pasalnya, kini ia menjabat sebagai Menteri Koperasi di Kabinet Merah Putih. Namun, ia tetap akan menghormati langkah yang dilakukan aparat penegak hukum.

"Sekarang saya urus koperasi dan rakyat. Tanya aparat penegak hukum saja (terkait kasus). Kita dukung," kata dia.

Budi membantah anggaran bahwa selama ini dirinya melindungi atau menutupi kasus judi online selama menjabat sebagai Menkominfo. Ihwal penegakan hukum baru dilakukan saat ini, menurut dia, hal itu merupakan kewenangan aparat kepolisian.

"Enggak, enggak ada (melindungi). Pokoknya kita menghormati. Bagus itu. Saya dukung," ujar dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler