SAM Air dan Asian One Air Bantu Distribusikan Beras ke Daerah Terpencil
Sam Air dan Asian One Air akan pastikan distribusi beras merata.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai SAM Air melakukan penandatanganan kontrak kerja sama dengan Asian One Air. Direktur Utama SAM Air Agus Priyanto mengatakan kerja sama ini merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung program pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Kerja sama ini merupakan langkah strategis yang bertujuan mendukung program distribusi pangan yang diinisiasi Badan Pangan Nasional (Bapanas) kepada Bulog," ujar Agus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (20/11/2024).
Agus mengatakan SAM Air dan Asian One Air akan fokus memastikan pengiriman beras sampai ke daerah terpencil di seluruh Indonesia, khususnya Provinsi Papua Tengah dan Papua Pegunungan. Agus meyakini pengalaman dan keahlian Asian One Air dalam penerbangan daerah terpencil dapat memberikan kontribusi nyata dalam memastikan distribusi beras berjalan lancar dan merata.
"Program ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan pangan di daerah daerah yang selama ini mengalami tantangan logistik, sehingga masyarakat di wilayah terpencil dapat memperoleh akses pangan yang lebih baik,"
Agus menyebut kolaborasi dengan Asian One Air merupakan langkah transformasi perusahaan yang kini berada di bawah manajemen baru setelah diakuisisi oleh PT Yasa Artha Trimanunggal. Agus menyampaikan manajemen baru fokus mengembangkan layanan penerbangan yang andal.
"Kami sangat antusias dengan kerja sama ini. Melalui sinergi ini, kami percaya dapat mendukung program pemerintah dalam memastikan distribusi beras mencapai seluruh pelosok Indonesia," katanya.
Direktur Utama Asian One Air Silvi Herawaty menyambut positif langkah kolaborasi dengan SAM Air. Silvi menilai kerja sama ini mencerminkan semangat gotong-royong dalam mengatasi tantangan distribusi di wilayah terpencil.
"Kami optimistis, dengan kolaborasi ini distribusi pangan akan semakin efisien dan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika