Survei LSI Sebut Akhmad Gunadi-Sastra Masih Unggul atas Gogo-Hedro
Pemilih cair angkanya masih tinggi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pasangan calon (Paslon) Akhmad Gunadi Nadalsyah – Sastra Jaya (AGI SAJA) memiliki peluang besar untuk memenangi Pilkada Kabupaten Barito Utara. Namun masih terbuka buat pasangan Gogo Purman Jaya – Hendro Nakalelo untuk merebut suara dari pemilih cari.
Hal ini merupakan temuan survei LSI Denny JA yang dilakukan pada 5 - 9 November 2024. Survei menggunakan metodologi standar Multistage Random Sampling melalui wawancara tatap muka kepada 600 responden secara acak dengan margin of error 4,1%.
Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, mengatakan beberapa hari jelang masa tenang, pasangan Akhmad Gunadi Nadalsyah – Sastra Jaya masih unggul atas pesaingnya. Akhmad Gunadi Nadalsyah – Sastra Jaya memiliki 58,0%, sedangkan Gogo Purman Jaya – Hendro Nakalelo dengan 32,8%.
“Namun masih ada swing voter sebesar 9,2%,” persen,” kata Toto, dalam siaran pers, Jumat (22/11/2024).
Jika merujuk pada posisi elektabilitas, menurut Toto, maka potensi kemenangan lebih besar dan terbuka untuk AGI SAJA. Potensi kemenangan yang besar tersebut, karena Paslon AGI SAJA didukung oleh beberapa faktor penting. Salah satunya, AGI SAJA sudah memiliki pemilih cukup tinggi di kategori militan (strong supporter), yaitu 41,5%. Dari pengalaman selama ini, angka seperti itu biasanya masuk dalam kategori aman untuk menang.
Sementara itu, lanjut Toto, Paslon Gogo – Hendro yang salah satu pengusung utamanya PKB itu masih memiliki strong supporter sekitar 25,3%. Ini selisih angka pemilih militan yang cukup lebar.
“Yang pasti, tidak mudah buat Paslon Gogo – Hendro untuk mendongkrak baik elektabilitas maupun strong supporter dalam waktu singkat ini. Mungkin perlu kerja super ekstra,” tegasnya.
Meskipun, Toto mengingatkan sekaligus memberi peluang berdasarkan data survei LSI tersebut, bahwa diluar strong supporter itu masih ada sekitar 33,2% pemilih yang berkategori soft supporter. Yaitu, pemilih cair, gabungan antara yang sudah memilih tapi bisa berubah dengan yang belum punya pilihan sama sekali.
“Itu yang sering saya sebut sebagai lahan tak bertuan yang masih diperebutkan paslon siapa saja. Ini artinya, peluang masih terbuka buat Paslon Gogo-Hendro untuk mengambil lahan tak bertuan itu. Meskipun, tidak mudah karena waktu yang sudah semakin mepet,” katanya.
Terkait alasan masih tingginya pemilih berkategori cair ini, Toto menyebutkan bisa karena banyak faktor. Salah satunya, karena kedua paslon masih belum mampu meyakinkan mereka untuk memilih salah satu dari kedua paslon tersebut. “Bisa juga, karena faktor lain, seperti terpotret dari prilaku pemilih terhadap money politik,” ungkap Toto.
Dijelaskan Toto, angka kecenderungan mayoritas pemilih yang menganggap money politic ini wajar, masih sangat tinggi, yaitu 65,8%. Biasanya, ini gambaran dari prilaku pemilih yang senang jika ada calon yang memberinya uang atau barang.
“Data seperti itu biasanya menjadi goodnews buat kandidat yang berkapital besar, dan bad news buat kandidat yang amunisinya pas-pasan. Ini artinya, kalau ada kandidat yang mau memanfaatkan prilaku pemilih seperti itu. Tentu, dengan resiko, bisa kena pelanggaran berat dari Paswaslu,” ungkapnya.