Setia di Jalan Takwa

Rasulullah SAW memberi teladan tentang kesetiaan di jalan takwa

Republika/Mardiah
Ilustrasi Takwa/taqwa
Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alkisah, ada dua sahabat Nabi Muhammad SAW yang sangat setia kepada istri masing-masing. Dua sahabat itu adalah Umar bin al-Khattab dan Anas bin Malik RA. Keduanya selalu membangunkan istrinya, kemudian anaknya, agar dapat melaksanakan shalat Tahajud dan makan sahur bersama.

Baca Juga


Kedua sahabat ini merasa sangat terkesan saat mendengar hadis qudsi, "Wahai Muhammad, ketahuilah bahwa kemuliaan orang Mukmin itu terletak pada qiyamul lail." (HR Muslim).

Sedemikian mendalamnya kesan itu, sehingga Umar bin al-Khattab menyampaikan pesan kepada rakyatnya, "Manisnya kehidupan dunia itu terletak pada tiga hal: qiyamul lail, bertemu dengan sahabat seperjuangan, dan shalat berjamaah."

Diriwayatkan Aisyah RA, Rasulullah SAW pernah melakukan shalat Tahajud dalam waktu sangat lama. Beliau meminta Aisyah, untuk membiarkannya berberibadah kepada Allah dengan khusyuk.

Aisyah RA mendekati Rasulullah dan berkata, "Demi Allah, aku ingin selalu dekat denganmu dan melakukan sesuatu yang dapat membahagiakanmu!" Rasul pun bergeming terhadap "ajakan" Aisyah. Rasul lalu mengambil air wudhu dan melanjutkan shalat malamnya saat itu.

Aisyah kemudian mengisahkan bahwa Rasul meneruskan shalat malamnya sambil menitikkan air mata. Air mata itu mula-mula hanya membasahi pipi, lalu jenggot, sampai akhirnya membasahi tempat sujud beliau. Rasulullah tidak henti-hentinya menangis dalam shalat Tahajud itu hingga Bilal RA mengumandangkan azan Subuh.

 

Aisyah bertanya, "Mengapa engkau menangis seperti itu? Tidakkah Allah telah mengampuni dosa masa lalu dan mendatang engkau?" Rasul menjawab, "Sungguh aku beribadah seperti itu karena aku ingin menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur!" Bersyukur merupakan jalan takwa kepada Allah dengan mendekatkan diri kepada-Nya.

Setia di jalan takwa dapat mengalahkan kecintaan hamba terhadap dunia, harta, takhta, bahkan wanita. Oleh karena itu, Nabi SAW meneladankan kesetiaan di jalan takwa dengan selalu berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu untuk selalu merasa takut kepada-Mu, di saat sendiri maupun ramai.

Aku memohon kepada-Mu kelezatan untuk memandang wajah-Mu, dan merindukan pertemuan mesra nan indah dengan-Mu dalam situasi tanpa penderitaan yang membahayakan dan tanpa fitnah yang menyesatkan." (HR an-Nasai no 1304).

Setia di jalan takwa adalah solusi kehidupan, pembuka pintu rezeki, dan pelancar segala urusan (QS ath- Thalaq [65]: 2-4)

sumber : Hikmah Republika oleh Muhbib Abdul Wahab
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler