Jumlah Tentaranya Minimalis, Inggris Klaim Siap Perang Jika Rusia Invasi Eropa Timur

Angkatan Darat Inggris berada pada jumlah terkecilnya sejak tahun 1700an.

Royal Marines Charity
Letjen Rob Magowan
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Angkatan bersenjata Inggris menyatakan siap melawan tentara Rusia jika Vladimir Putin berani menginvasi negara Eropa Timur lainnya 'malam ini', ujar Letnan Jenderal Rob Magowan, Wakil Kepala Staf Pertahanan Inggris kepada komite pertahanan di Majelis Rendah Parlemen Inggris, Kamis (21/11/2024) waktu setempat.

Baca Juga


"Jika Angkatan Darat Inggris diminta untuk bertempur malam ini, mereka akan bertempur malam ini," kata Rob Magowan. "Saya kira tidak seorang pun di ruangan ini boleh berilusi bahwa jika Rusia menyerbu Eropa Timur malam ini, maka kita akan menghadapi mereka dalam pertempuran itu."

Komentar mengejutkan itu muncul saat anggota parlemen bertanya kepada Magowan pada Kamis lalu mengenai berapa banyak tentara Inggris yang dapat mencapai sisi timur NATO jika terjadi eskalasi besar oleh Rusia, seperti dilaporkan Politico.

Negara-negara anggota NATO di Eropa Timur, termasuk Latvia dan Estonia sedang cemas mengamati invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina. Sementara Finlandia, yang berbatasan dengan Rusia di sebelah timur, baru pekan ini memperingatkan tentang adanya sabotase sejumlah infrastruktur penting.

Aturan NATO tentang pertahanan kolektif menetapkan bahwa serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota. Meskipun Magowan berbicara keras, kekhawatiran tetap ada mengenai kemampuan militer Inggris jika terjadi eskalasi Eropa.

 

Politico menulis, Angkatan Darat Inggris berada pada jumlah terkecilnya sejak 1700-an. Bulan lalu, Menteri Pertahanan Inggris John Healey mengatakan kepada Politico, kondisi angkatan bersenjata "jauh lebih buruk dari yang kita duga" setelah Partai Buruh berkuasa selama musim panas.

Healey mengumumkan pada Rabu sore bahwa Inggris menghentikan pengadaan lima kapal perang dan selusin helikopter militer serta pesawat drone sebagai bagian dari program penghematan biaya. Inggris saat ini sedang melakukan Tinjauan Pertahanan Strategis.

Magowan mengatakan kepada anggota parlemen, Kamis, jika angkatan bersenjata Inggris memiliki berbagai risiko dan kekuatan operasional. Dia mengaku telah berbicara sebelumnya tentang perlunya "lebih banyak kekuatan mematikan."

Pernyataan itu disampaikan Magowan setelah Kementerian Pertahanan mengumumkan pada Kamis bahwa tentara Inggris telah menyelesaikan uji tembak langsung terhadap Archer Mobile Howitzer, sebuah sistem artileri yang dirancang untuk penyebaran cepat. Uji coba itu dilakukan selama 12 hari pelatihan NATO di Finlandia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler