Hari Guru Nasional 2024, Menag: Tantangan Kian Kompleks, Guru Harus Berdaya

Guru berdaya adalah mereka yang tidak hanya memiliki kompetensi di bidang akademik.

Kemenag
Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan guru adalah pilar penting dalam membangun masyarakat yang berdaya. Namun, tantangan di era modern seperti saat ini semakin kompleks.

Baca Juga


"Perkembangan teknologi, derasnya arus informasi, dan dinamika sosial menuntut guru untuk beradaptasi, bahkan bertransformasi," kata Nasaruddin dalam sambutannya memperingati Hari Guru Nasional, Senin (24/11/2024).

Di sinilah tema Guru Berdaya, Indonesia Jaya menemukan maknanya. Tema Hari Guru Nasional 2024 adalah “Guru Berdaya, Indonesia Jaya”.

Guru berdaya adalah mereka yang tidak hanya memiliki kompetensi dalam bidang akademik, tetapi juga mampu menginspirasi, berinovasi, dan menjadi agen perubahan. Guru yang berdaya mampu menggunakan teknologi untuk memperkaya pembelajaran, menghidupkan nilai-nilai karakter dalam proses pendidikan, dan menjadikan dirinya teladan bagi murid-muridnya.

Ketika guru berdaya, maka Indonesia jaya bukanlah sekadar slogan, melainkan visi yang dapat diwujudkan. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki generasi muda berkarakter tangguh, berpikir kritis, dan berdaya saing global.

"Semua itu bermula dari tangan-tangan guru yang berdedikasi," ujarnya.

 

Nasaruddin mengajak kita semua untuk memastikan keberdayaan guru dengan cara sebagai berikut.

1. Pentingnya penguatan kompetensi guru. Guru harus terus didukung dengan pelatihan dan akses terhadap internet dan teknologi, agar mampu menghadapi perubahan zaman tanpa kehilangan jati dirinya sebagai pembimbing moral.

2. Perlunya memberikan penghargaan dan dukungan bagi Guru dan Tenaga Kependidikan. Guru dan Tenaga Kependidikan yang sejahtera akan mampu mengabdikan dirinya dengan lebih maksimal. Dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan orang tua sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif dan inklusif.

3. Perlunya meningkatkan kemitraan strategis. Guru harus mampu merangkul orang tua dan komunitas sebagai mitra dalam mendidik. Kolaborasi yang baik akan memperkuat fondasi pendidikan nasional yang pada akhirnya dapat melahirkan sumber daya manusia yang mampu dan memiliki keluhuran budi pekerti.

4. Ditengah gempuran informasi dan trend setter budaya asing yang semakin massif, pendidikan karakter sebagai prioritas dari objek pembelajaran oleh guru. Di tengah derasnya tantangan zaman, guru harus menjadi penjaga nilainilai moral yang menjadi landasan Indonesia yang maju dan bermartabat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler