Selain Jakarta, Calon PDIP Babak Belur di Provinsi Besar dalam Hitung Cepat, Ini Daftarnya

Hanya pasangan Pramono-Rano yang unggul dalam hasil hitung cepat.

Republika/Putra M. Akbar
Simpatisan mengibarkan bendera PDIP pada acara Konser Salam M3tal (Menang Total) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (3/2/2024).
Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan cagub-cawagub yang diusung PDIP bertumbangan di berbagai provinsi dengan jumlah pemilih besar. Di Pulau Jawa, hanya pasangan Pramono Anung-Rano Karno yang dalam hasil hitung cepat atau quick count unggul, meski ada kemungkinan akan terjadi dua putaran.

Baca Juga


Di Banten, pasangan Airin-Ade Sumardi yang disokong PDIP kalah telak dari pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah. Sedangkan di Jawa Timur, pasangan Risma-Gus Hanz juga hampir pasti tidak bisa membendung dominasi incumbent atau pejawat Khofifah-Emil yang dalam hasil hitung cepat unggul signifikan.

BACA JUGA: Nasihat Ibnu Abbas: Jaga Lisan dan Pertemanan

Sedangkan di Jawa Barat, pasangan Jeje-Ronald yang diusung PDIP perolehan suaranya sangat kecil. Yang menarik, Jawa Tengah yang diidentikkan sebagai kendang banteng, babak belur. Pasangan Andika-Hendi yang diusung PDIP kalah signifikan dalam hasil hitung cepat berbagai lembaga survei dari pasangan Luthfi-Yasin yang disokong penuh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Di luar Pulau Jawa juga setali tiga uang. Pada Pilgub Sumatra Utara, jagoan PDIP, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala tumbang di tangan Bobby Nasution-Surya. Bobby diketahui tak lain adalah menantu Jokowi. Begitu juga di Pilgub Sulawesi Selatan, calon PDIP Danny-Azhar kalah telak dari pasangan Andi Sudirman-Fatma.

PDIP praktis hanya punya harapan di Jakarta. Meski kemenangan Pramono-Rano belum pasti satu putaran, keunggulan tersebut menjadi harapan bagi PDIP untuk menang dalam kontestasi pilgub.

Seperti diketahui, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) terbesar secara berurutan adalah 35.714.901 pemilih di Jawa Barat, 31.402.838 di Jawa Timur, 28.289.413 di Jawa Tengah, 10.853.940 di Sumatra Utara, dan 8.842.646 di Banten. Sementara Jakarta di posisi keenam dengan 8.252.897 pemilih, diikuti Sulawesi Selatan 6.670.582 pemilih.

Di Solo, calon wali kota dari PDIP juga hamper pasti kalah. Hasil real count Bawaslu Kota Solo menunjukkan pasangan calon nomor urut 2, Respati Achmad Ardianto-Astrid Widayani unggul di angka 60,28 persen pada Pilwalkot Solo 2024. Sedangkan paslon nomor urut 1 yang diusung PDIP, Teguh Prakosa-Bambang 'Gage' Nugroho hanya meraih 39,2 persen.

Dari total 45 kursi DPRD Kota Solo periode 2024-2029, PDIP menjadi penguasa dengan torehan 20 kursi. Sisanya, kursi tersebut diduduki PKS, PSI, Gerindra, Golkar, PAN, dan PKB yang berkoalisi mengusung paslon Respati-Astrid.

Data keunggulan di Bawaslu Solo sudah 91 persen dari lima kecamatan di Kota Solo per Rabu (27/11/2024) sekita pukul 19.30 WIB. Data real count Bawaslu Kota Solo menunjukkan paslon Respati-Astrid yang didukung Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka unggul 20 persen atas lawannya.

Selama ini, Gibran memang terus terang mendukung Respati-Astrid yang selalu diajak blusukan di Kota Solo, beberapa waktu lalu. Hanya saja, momen blusukan bersama tersebut terjadi saat Gibran belum resmi dilantik sebagai wapres pada 20 Oktober 2024.

Selain Gibran, Ketua Umum DPP PSI Kaesang Pangarep dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) juga pernah mendampingi pasangan nomor dua itu menghadiri acara di beberapa lokasi. Keluarga Jokowi terkesan all out mendukung kandidat yang merupakan kader Partai Golkar dan PSI tersebut di kota tempat tinggalnya.

Menanggapi hasil tersebut, Respati-Astrid sempat menggelar aksi sholat Maghrib berjamaah dengan pendukungnya di Masjid Al-Wustho. Namun, Respati mengaku tetap menunggu hasil resmi dari penghitungan KPU kota Solo. "Saya bersyukur acara hari ini bisa berjalan aman, lancar, masyarakat juga nyaman. Kami tetap menunggu hasil dari KPU," kata Respati ketika ditemui Republika.co.id di lokasi, Rabu malam WIB.

Disinggung soal hasil perhitungan sementara yang selisih sangat besar mencapai 20 persen, Respati mengaku puas dengan data di lapangan. Menurut dia, hasil tersebut diperoleh dengan cara melakukan blusukan di 429 titik Kota Solo. "Tentunya itu (aspirasi dari masyarakat) semua yang harus saya tunaikan ke depan apabila nanti ditakdirkan kepada kami," kata ketum Hipmi Kota Solo tersebut.

 

Disinggung apakah dirinya akan berkomunikasi dengan lawannya pada Pilwalkot Solo 2024, ia tak menampik hal tersebut. Respati mengaku membuka pintu komunikasi ke semua pihak. "Tentunya saya akan membuka komunikasi dengan siapapun," katanya.

Kendati demikian, Respati mengungkapkan, belum mendapatkan pesan kemenangan, baik dari Gibran maupun Jokowi. Dia juga belum berkomunikasi dengan kedua tokoh tersebut. "Ya belum ada (pesan). (Komunikasi) Belum," katanya.

Sementara itu, Koordinator Divisi Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Solo, Agus Sulistyo mengungkapkan, hasil real count lembaganya tersebut tidak bisa menjadi patokan untuk masyarakat. Dia menegaskan, untuk hasil resmi masih menunggu rekapitulasi manual di KPU kota Solo.

"Real count ini bukan patokan, kami minta masyarakat tetap bersabar bahwa nanti yang menetapkan KPU ini tidak bisa jadi patokan. Bawaslu hanya transparansi publik untuk informasi," kata Agus.

Dia menjelaskan, Bawaslu Kota Solo menggunakan metode penghitungan data yang diterima oleh pengawas di setiap TPS. Setiap pengawas memasukkan data ke Google Form dari plano di tiap TPS.

"Setiap plano yang sudah dihitung, pengawas TPS langsung memasukkan ke dalam google form nanti kemudian akan diolah menjadi data baik per TPS kelurahan kecamatan hingga kota," ujar Agus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler