Lantik Pengurus DMI Bangka Belitung, ini Pesan Jusuf Kalla

Jusuf Kalla mengapresiasi semangat pengurus DMI di berbagai daerah.

Bambang Noroyono/Republika
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla melantik Pengurus DMI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung periode 2024-2029 di Rumah Dinas Gubernur Kepulauan Babel Kota Pangkalpinang, Jumat.

Baca Juga


"Selamat datang Bapak Jusuf Kalla di Negeri Serumpun Sebalai," kata Pj Gubernur Kepulauan Babel Sugito saat menyambut kedatangan rombongan Ketua DMI Jusuf Kalla di Gedung VVIP Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Jumat.

Jusuf Kalla yang bertolak ke Kepulauan Babel dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan direncanakan hadir ke Negeri Serumpun Sebalai untuk melantik pengurus DMI Babel periode 2024-2029 sekaligus Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) DMI Kepulauan Babel.

"Pelantikan Pengurus DMI dan Rakorwil DMI Kepulauan Babel dilaksanakan di Rumah Dinas Gubernur Kepulauan Babel dan mudah mudahan berjalan dengan lancar," katanya.

Ketua DMI Kepulauan Babel Rasyid Ridho menyebutkan dengan dilantiknya mereka oleh Jusuf Kalla yang akan berlangsung di Gedung Mahligai, Rumah Dinas Gubernur, menandai pergerakan mereka untuk memakmurkan masjid di Babel yang kini berjumlah lebih dari 2000 masjid.

"Tugas kita bagaimana memakmurkan masjid untuk membuktikan ketaatan umat Islam dalam menjalankan ketakwaan kepada Allah SWT. Jangan sampai masjid besar tetapi jamaah sedikit," katanya.

Menurutnya, walaupun di Babel memiliki bermacam-macam agama, tetapi kerukunan umat tetap terjaga dengan baik, dan masjid adalah jantungnya umat Islam. "Kami mengajak masyarakat, khususnya umat Islam untuk bersama-sama memakmurkan masjid dan selalu menjaga kerukunan umat beragama," katanya.

Kurikulum masjid

Kementerian Agama (Kemenag) RI berencana menyusun kurikulum masjid untuk meningkatkan kualitas layanan keagamaan. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin menyebut, langkah ini penting untuk memperdalam pengetahuan keagamaan masyarakat, khususnya umat Islam.

“Kita perlu membuat kurikulum kegiatan di masjid. Misalnya, ceramah setelah sholat Dzuhur dengan tema tertentu. Kurikulum ini dapat digunakan oleh penyuluh dan dai,” ujar Kamaruddin dalam siaran pers Kemenag RI, Sabtu (23/11/2024).

Menurut Kamaruddin, beberapa masjid sudah menerapkan kurikulum serupa, tetapi hasilnya beragam karena belum ada konsep standar. “Sebagai alternatif, kita harus menyiapkan kurikulum ini dengan baik,” ucap dia.

Dia juga menekankan pentingnya asesmen terhadap jemaah yang mengikuti kurikulum tersebut. “Selama satu tahun, kita bisa melakukan penilaian terhadap aktivitas jemaah. Jika jamaah aktif, kita dapat memprediksi peningkatan pengetahuan keagamaan mereka,” kata Kamaruddin.

Sementara itu, Plt Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Ahmad Zayadi menjelaskan, evaluasi program ini menjadi bagian dari persiapan perencanaan Direktorat Urusan Agama Islam dan Bina Syariah untuk 2025.

“Direktorat ini memiliki empat layanan utama, yaitu hisab rukyat dan syariah, kemasjidan, bina paham keagamaan dan penanganan konflik, serta kepustakaan Islam. Semua layanan ini harus memberi dampak nyata bagi masyarakat,” jelas Zayadi.

Dia menambahkan, relasi program yang direncanakan telah berjalan dengan baik. “Kami tidak hanya fokus pada capaian input dan output, tetapi juga pada dampaknya bagi masyarakat,” ujar dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler