Ahli Gizi: Peran di Masyarakat
Gizi merupakan hal penting dan harus diperhatikan dalam pertumbuhan dan perkembangan normal anak.
Gizi merupakan hal penting dan harus diperhatikan dalam pertumbuhan dan perkembangan normal anak. Kekurangan maupun kelebihan gizi dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak, serta meningkatkan risiko penyakit yang menghambat proses tumbuh kembangnya. Untuk mencegah dan menanggulangi masalah gizi diperlukan ahli gizi yang kompeten (Mardiana & Prameswari, 2019). Para ahli gizi yang kompeten diharapkan dapat membantu mengurangi permasalahan gizi yang masih menjadi permasalahan kompleks di Indonesia.
Sebagai upaya memperbaiki masalah pada kondisi gizi, pelayanan gizi dilakukan oleh para tenaga ahli gizi. Ahli gizi yang kompeten harus memenuhi standar kompetensi nasional sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 374 Tahun 2007 tentang Standar Profesi Gizi yang memuat Standar Kompetensi, Standar Pendidikan, Kode Etik Gizi, dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2013 tentang Pekerjaan dan Praktik Ahli Gizi. Sesuai pengamatan di Puskesmas Mojo, ahli gizi dan nutrisionis yang bertugas memiliki tanggung jawab dalam mengelola asuhan gizi masyarakat secara ilmiah dan komprehensif. Selain itu, juga berperan untuk merancang, mengatur, memperluas, dan mengevaluasi program penyuluhan, pelatihan, dan pendidikan gizi untuk individu, kelompok, serta masyarakat. Tugas lainnya mencakup perancangan, pelaksanaan, perluasan, dan evaluasi intervensi gizi dan pola makan pada tingkat individu, kelompok, dan masyarakat guna mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan.
Bukan hanya itu saja, ahli gizi dan nutrionis juga bertanggung jawab atas pengelolaan sistem pelayanan makanan serta mengontrol kualitasnya dengan berlandaskan prinsip keamanan pangan, kepuasan, kesehatan, dan keselamatan pelanggan. Dalam bidang riset, mereka terlibat dalam studi mengenai gizi, pangan, dan kesehatan. Selain itu, mereka membangun jaringan dan menyusun saran kebijakan, serta melakukan advokasi untuk memperjuangkan masalah gizi masyarakat. Ahli gizi juga melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program gizi masyarakat, serta merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan usaha berbasis gizi. Keseluruhan tugas ini menjadi tanggung jawab mereka dalam menjaga kesejahteraan dan meningkatkan kesehatan individu serta masyarakat.
Ahli gizi tidak hanya bekerja di bidang kesehatan saja, tetapi juga bekerja di berbagai bidang lainnya, seperti bidang industri dan olahraga. Di bidang industri, ahli gizi berperan dalam pemenuhan layanan gizi yang berkualitas untuk meningkatkan produktivitas kerja para pekerja. Di bidang olahraga, ahli gizi berperan dalam pemenuhan gizi atlet agar dapat memperoleh prestasi olahraga.
SUMBER
Zulfiani, E., & Fuadah, L. L. (2024). Peran Gizi dan Ahli Gizi Dalam Upaya Pembangunan Nasional Di Indonesia. Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO), 6(01), 211-217. https://doi.org/10.59141/jsi.v6i01.76
Mardiana, Mardiana, & Prameswari, Galuh Nita. (2019). Pemetaan dan Perumusan Kompetensi Ahli Gizi Bidang Olahraga. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 3(2), 213–222.
Oleh:
Nasywa Febrianisa Lubis
192241075
Fakultas Kesehatan Masyarakat
KOMKES 34