Tuai Polemik, Valencia Marathon Tetap Digelar Usai Banjir Bandang

Peserta yang mendaftar mencapai 35 ribu orang.

AP/Alberto Saiz
Kondisi banjir parah melanda salah satu jalanan di Valencia, Spanyol, Rabu (30/10/2024).
Rep: Fitriyanto Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Atlet maraton Pau Gisbert memutuskan untuk tidak mengikuti Valencia Marathon akhir pekan ini. Dia mengaku tidak dapat fokus latihan di tengah bencana yang melanda kota terbesar ketiga di Spanyol tersebut akibat banjir bandang baru-baru ini.

Baca Juga


Keputusan untuk melanjutkan perlombaan pada tanggal 1 Desember, hanya sebulan setelah banjir yang menewaskan 222 orang, telah memicu kontroversi. Para kritikus mengatakan, event tersebut diadakan terlalu cepat. Sebaliknya, para pelaku bisnis menyambut baik peningkatan pariwisata yang dapat membantu pemulihan ekonomi.
 
"Ketika Anda melihat sekeliling, kota tempat Anda dibesarkan hampir tidak ada lagi," kata Gisbert, dari pinggiran kota Valencia, Paiporta. "Meskipun naluri Anda mendorong Anda untuk berlari selama empat jam agar merasa seperti orang normal, pikiran Anda ada di tempat lain."
 
Gisbert, 30 tahun, mengatakan, dia berharap mereka yang memutuskan untuk berpartisipasi dalam maraton tersebut, dapat meluangkan waktu untuk mengunjungi kota-kota yang terkena dampak bencana. Menurut Gisbert, mereka seharusnya berempati dengan para korban yang telah kehilangan begitu banyak hal.
 
Di sisi lain, Ignacio Cardona, seorang pedagang sayur dari salah satu daerah yang terendam banjir di selatan kota, mengatakan latihan untuk maraton merupakan bagian dari 'healing'.
"Berlari sangat penting bagi saya untuk dapat keluar dari seluruh situasi ini," katanya.
 
Dua pekan lalu, panitia penyelenggara menginformasikan jika  peserta yang mendaftar untuk lomba lari sejauh 42,25 km di sekitar pusat kota pesisir tersebut mencatat rekor hingga 35.000 orang.  Panitia menegaskan, lomba akan tetap berlangsung sambil mengumpulkan dana untuk membantu membangun kembali fasilitas olahraga yang rusak.
 

 
Orang-orang berjalan di jalan tertutup lumpur akibat banjir di Kota Picanya, Provinsi Valencia, Spanyol, 31 Oktober 2024. - (EPA-EFE/MIGUEL ANGEL POLO)
 
"Valencia berlari untuk Valencia," demikian bunyi situs web resmi maraton tersebut, tempat penyelenggara berjanji untuk menyumbangkan 3 euro atau sekira Rp 50.250 untuk setiap pelari yang berhasil mencapai garis finis.
 
Sebenyak 62% di antaranya berasal dari luar negeri dan 18% dari daerah Spanyol lainnya menurut penyelenggara - juga diundang untuk menyumbang ke dana pemulihan banjir bersama yang juga akan disumbangkan oleh sponsor lomba.
 
Maraton ini juga merupakan kesempatan bagi pemilik hotel dan restoran untuk menarik wisatawan kembali ke salah satu tujuan wisata paling populer di Spanyol setelah tragedi 29 Oktober. Hingga 60% pengunjung membatalkan pemesanan hotel mereka setelah banjir - dua kali lipat dari biasanya - dan restoran mengalami penurunan penjualan hingga 80%, menurut kelompok bisnis lokal.
 
Untuk akhir pekan maraton, tingkat hunian hotel mendekati 80%, kata Mayte Garcia, kepala asosiasi hotel regional Hosbec. Manuel Espinar, juru bicara asosiasi restoran lokal, kehilangan dua unit bisnis akibat banjir."Kami semua terkejut ... Citra Valencia telah terpengaruh, tetapi kami harus menunjukkan bahwa kota ini masih hidup," kata dia.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler