Rakernas LazisMu Sinergikan Inovasi Sosial dan Capaian SDGs

Rakernas LazisMu berfokus pada capaian SDGs yang selaras visi Muhammadiyah.

dok ist
Pembukaan Rapat Kerja Nasional LazisMu di Balai Besar PPMPV Seni dan Budaya, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (30/11/2024).
Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (LazisMu) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025 di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya, Daerah Istimewa Yogyakarta. Forum tersebut berlangsung selama tiga hari sejak Jumat (29/11/2024).

Baca Juga


Ketua Badan Pengurus LazisMu Pusat Ahmad Imam Mujadid Rais mengatakan, Rakernas 2025 mengusung tema “Sinergi Kebajikan untuk Inovasi Sosial dan Capaian SDGs.” Kegiatan ini diikuti seluruh badan pimpinan atau badan pengurus LazisMu seluruh Indonesia.

“Ada sekira 150 orang peserta. Di antaranya, 90 peserta rakernas dan 30 peserta pelatihan DPS dari LazisMu wilayah yang ada di Indonesia,” ujar Imam Mujadid Rais dalam keterangan yang diterima Republika, Sabtu (30/11/2024).

Dalam rapat skala nasional ini, lanjut dia, LazisMu berfokus pada capaian pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs). Tahapan-tahapan pencapaian SDGs akan menjadi rujukan lembaga ini dalam melakukan terobosan-terobosan melalui berbagai program inovasi sosial.

“Poin SDGs yang diangkat pada Rakernas LazisMu 2025 ini sangat selaras dengan visi Muhammadiyah, yaitu rahmatan lil 'alamin atau menghadirkan rahmat bagi seluruh alam,” kata dia.

Menurut Mujadid Rais, pihaknya terus menguatkan kerja sama dengan berbagai kalangan, terutama untuk menginternalisasi SDGs. Dengan begitu, Muhammadiyah yang bervisi rahmatan lil 'alamin dapat selalu memantapkan perannya di setiap level masyarakat, dalam maupun luar negeri.

“LazisMu telah menyebarkan kasih sayang melalui berbagai program dan instrumen yang kreatif serta bersinergi dengan berbagai majelis dan lembaga, bahkan dengan berbagai pihak di luar Persyarikatan,” tuturnya.

 

Mujadid Rais juga melihat, betapa banyaknya harapan besar dititipkan kepada LazisMu sebagai lembaga amil zakat yang turut berkontribusi untuk negeri ini. Karena itu, pihaknya ingin terus membangun ekosistem filantropi yang kuat, yang di dalamnya semua pemangku kepentingan saling mendukung.

"Pada 2025, kita akan mengakselerasi bukan hanya pada SDGs, tetapi juga Muhammadiyah SDGs sehingga visi dan misi Muhammadiyah dapat terus selaras dengan poin-poin yang telah dipaparkan dalam SDGs itu sendiri,” paparnya.

LazisMu pun akan terus melakukan perbaikan. Ada beberapa evaluasi dari hasil audit Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Misalnya, Kemenag meminta LazisMu agar memiliki panduan syariah dan melakukan pelatihan untuk Dewan Pengawas Syariah (DPS).

"Alhamdulillah kita sudah melakukannya dan kali ini merupakan yang pertama kali dilakukan,” jelasnya.

LazisMu akan terus memantapkan komitmen untuk selalu lebih baik dari tahun ke tahun. Targetnya, kenaikan pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) adalah 20 persen setiap tahun.

“Tidak hanya itu, dalam melakukan pendisiplinan di sektor keuangan, kita juga telah memiliki standar audit yang rapi dan ketat,” pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler