Ini Kronologi Penembakan oleh Aipda Robig Menurut CCTV yang Didapatkan Keluarga Gamma

Berdasarkan rekaman CCTV tidak ada tawuran saat peristiwa penembakan terjadi.

Rep-Kamran Dikarma
Doa untuk Gamma di SMKN 4 Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/11/2024).
Rep: Kamran Dikrama Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pihak keluarga almarhum Gamma Rizkynata Oktafandy mengatakan, bahwa mereka berhasil mengamanka rekaman kamera pengawas atau CCTV yang diduga menampilkan detik-detik Gamma ditembak oleh anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenudin. Rekaman CCTV itu pun sudah diperlihatkan ke komisioner Komnas HAM yang tengah menyelidiki kejadian tersebut.

Baca Juga


Seorang anggota keluarga Gamma yang meminta dirahasiakan identitasnya mengungkapkan, setelah Gamma tewas ditembak Aipda Robig, keluarga mencoba melakukan penggalian fakta-fakta secara mandiri. Dia melanjutkan, akhirnya keluarga Gamma memperoleh rekaman CCTV Alfamart yang berlokasi di Jalan Candi Penataran, Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang. Namun dia menolak mengungkap bagaimana cara mendapatkan rekaman CCTV tersebut.

"(Rekaman CCTV) ini kan yang diambil sama orang Polrestabes (Semarang), cuma saya masih dapat. Ya bukan saya lah (yang mendapatkan rekaman CCTV-nya), ada yang bisa mendapatkan," ucapnya.

Dalam rekaman CCTV tertanggal 24 November 2024 tersebut, tampak seorang pria yang mengendarai sepeda motor jenis PCX atau Nmax berhenti di seberang Alfamart. Tak lama kemudian, dia memarkirkan sepeda motornya di tengah jalan dalam posisi melintang, lalu melangkah turun. Pria tersebut diduga merupakan Aipda Robig Zaenudin.

Setelah turun dari motornya, pria itu berjalan ke arah tiga sepeda motor yang melaju dari arah selatan ke utara. Menurut anggota keluarga Gamma yang enggan dipublikasikan identitasnya, salah satu motor tersebut ditumpangi oleh Gamma.

Dalam rekaman CCTV, tampak pria itu melepaskan tembakan langsung ke arah tiga sepeda motor tepat ketika mereka melintas di depannya. Ketika menembak motor yang ketiga, pria tersebut sempat terjungkal ke belakang. Pada rekaman CCTV, peristiwa itu terjadi pada pukul 00:20 WIB.

Setelah ketiga motor tersebut melintas, pria itu kembali ke sepeda motornya. Ketika berusaha memutarbalikkan motornya, pria itu terlihat sempoyongan, lalu jatuh tersungkur bersama motornya. Setelah bangkit, dia kemudian memacu motornya ke arah yang sama dengan ketiga motor yang melintasinya sebelumnya.

Anggota keluarga Gamma yang memperlihatkan rekaman CCTV tersebut mengungkapkan, komisioner Komnas HAM sudah menemui mereka untuk menanyakan dan memverifikasi peristiwa penembakan terhadap Gamma. Pada kesempatan itu, keluarga Gamma menunjukkan rekaman CCTV itu. "Sudah ditunjukkan (ke komisioner Komnas HAM)," ucapnya.

Dia mengatakan, keluarga baru mendapat kabar bahwa Gamma telah meninggal pada Ahad (24/11/2024) siang, sekitar pukul 12:30 WIB. Menurutnya, awalnya keluarga memperoleh informasi bahwa Gamma tewas akibat terlibat tawuran. "Ternyata meninggalnya karena luka tembak," ujarnya.

Ketika keluarga datang ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi, Semarang, jenazah Gamma sudah dibalut kain kafan. Oleh sebab itu, pads momen itu keluarga belum mengetahui di mana persisnya luka tembak pada tubuh Gamma. Jenazah Gamma kemudian segera dibawa ke Sragen untuk dimakamkan di TPU Bangunrejo, Desa Saradan, Karangmalang.

Pada Jumat (29/11/2024) lalu, Tim Disaster Victim Identification Polda Jateng melakukan pembongkaran makam Gamma. Jenazah Gamma diautopsi untuk menentukan secara presisi penyebab kematian remaja berusia 17 tahun tersebut.

 

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, bahwa rekaman CCTV Alfamart yang berlokasi di Jalan Candi Penataran sudah diamankan Polda Jawa Tengah (Jateng). Hal itu karena kasus penembakan tiga siswa SMKN 4 Kota Semarang oleh Aipda Robig Zaenudin ditangani Polda Jateng.

"CCTV Alfamart sudah ditangan penyidik (Polda Jateng) dan sudah diserahkan ke Labfor. Detail penanganan excessive action-nya ditangai Polda. Polrestabes menangani tawurannya," ucap Irwan lewat pesan singkat, Ahad (1/12/2024).

Menurut keterangan Polrestabes Semarang sebelumnya, Gamma dan dua temannya, yakni Satria dan Adam, ditembak Aipda Robig saat tengah terlibat tawuran antar-gangster remaja (biasa disebut kreak) pada dini hari tanggal 24 November 2024 lalu. Robig disebut berusaha melerai tawuran. Namun para pelaku tawuran berusaha menyerang anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang tersebut. Hal itu membuat Robig melepaskan tembakan.

Kombes Irwan Anwar mengungkapkan, peristiwa penembakan yang dilakukan Aipda Robig terjadi ketika anggota kreak (gangster remaja) Tanggul Pojok dan Seroja tengah terlibat aksi saling kejar menggunakan sepeda motor pada dini hari tanggal 24 November 2024 lalu.

"Ini ada peristiwa tawuran, kemudian peristiwa ini diketahui dan berpapasan oleh anggota Satuan Narkoba Polrestabes Semarang atas nama Robig Zaenudin. Terkait tindakan (penembakan) Robig Zaenudin ketika berpapasan dengan gangster yang sedang bertikai, itu penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Jawa Tengah," ucap Irwan dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Rabu (27/11/2024) lalu.

Irwan Anwar mengungkapkan, berdasarkan kesimpulan sementara, Robig melepaskan dua tembakan. "Tembakan pertama mengenai almarhum Gamma, mengenai pinggang. Kemudian tembakan kedua mengenai Satria dan Adam. Itu satu peluru," katanya.

Rentetan kasus jerat oknum polisi - (Republika/berbagai sumber)

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang tengah membentuk tim untuk ikut menyelidiki kasus penembakan tiga pelajar SMK oleh anggota Polrestabes Semarang bernama Robig Zaenudin. Mereka melihat ada kejanggalan-kejanggalan dalam kasus tersebut.

"Saat ini LBH Semarang bersama tim advokasi sedang membentuk tim untuk membuka fakta-fakta yang hari ini kemudian potensinya besar sekali terdistraksi dengan informasi-informasi yang berkebalikan dengan fakta," ungkap Pengabdi Bantuan Hukum LBH Semarang Fajar Muhammad Andhika saat diwawancara, Sabtu (30/11/2024).

Fajar menjelaskan, salah satu hal yang dicurigai adalah narasi Polrestabes Semarang tentang Gamma Rizkynata Oktafandy. Gamma adalah satu dari tiga siswa SMKN 4 Kota Semarang yang menjadi korban penembakan Robig Zaenudin. Gamma tewas setelah tertembak pada bagian pinggul.

Menurut keterangan Polrestabes Semarang, Gamma dan dua temannya, yakni Satria dan Adam, ditembak Robig saat tengah terlibat tawuran antar-gangster remaja (biasa disebut kreak) di Jalan Simongan pada dini hari tanggal 24 November 2024 lalu. Robig disebut berusaha melerai tawuran. Namun para pelaku tawuran berusaha menyerang anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang tersebut. Hal itu membuat Robig melepaskan tembakan.

LBH Semarang, kata Fajar, masih meragukan narasi tersebut. Hal pertama yang disorot LBH Semarang adalah tentang sosok Gamma yang disebut merupakan anggota kreak.

"Justru kita mendapatkan (informasi) bahwa Gamma itu merupakan sosok siswa berprestasi di sekolah," ujarnya.

Hal berikutnya yang disorot LBH Semarang adalah masih adanya kesimpangsiuran peristiwa penembakan. "Ada keterangan bahwa satpam di lokasi kejadian menyatakan tidak ada tawuran. Tapi kemarin di konpers Polrestabes bahwa ada tawuran di lokasi. Kita melihat ada apa ini? Kenapa ada keterangan yg berubah-ubah?" ucap Fajar.

"Ada perbedaan, ada kejanggalan, sehingga perlu kita usut bersama-sama. Jangan sampai kita biarkan narasi yang muncul tapi banyak sekali kejanggalan-kejanggalan," tambah Fajar.

Sebelumnya, Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengatakan bahwa pihaknya menjadwalkan pemanggilan terhadap Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang Komisaris Besar Polisi Irwan Anwar terkait insiden penembakan yang dilakukan oleh oknum anggota Polrestabes Semarang kepada seorang siswa SMK di Semarang, Jawa Tengah. Habiburokhman mengaku sempat tak direspons oleh Kapolrestabes Semarang saat ia menghubungi via sambungan telepon.

"Kami akan memanggil khusus si Kapolres ini pada kesempatan yang secepat-cepatnya," kata Habiburokhman saat konferensi pers di Ruang Rapat Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (29/11/2024).

Dia menyebut pemanggilan tersebut rencananya akan dilakukan pada Selasa (3/12/2024) pekan depan, bersamaan dengan jadwal pemanggilan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) dan Kadiv Propam Mabes Polri untuk membahas soal kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan, Sumatera Barat.

"Iya persis, persis (pemanggilan bersamaan), hari Selasa," ucapnya.

Terlebih, lanjut dia, pihaknya sempat mencoba menghubungi Kapolrestabes Semarang usai insiden penembakan tersebut menyeruak ke publik, namun tidak mendapatkan respons.

"Karena Kapolres-nya ini setelah kejadian saya telepon saja tidak angkat telepon. Bagaimana mungkin kami sebagai pengawas resmi langsung, kami ingin mendapatkan informasi dari Kapolres-nya tidak diindahkan oleh si Kapolres ini, padahal peristiwanya sangat luar biasa. Saya dengar memang ada satu orang meninggal, tiga orang terluka, lalu dengan seenaknya diklaim sebagai gangster. Gangster seperti apa?" tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler