Mengapa Kita Harus Menutupi Aib Orang Lain? Hikmah dalam Islam

Membuka aib bukan hanya melukai orang lain, tetapi juga merusak kehormatan diri sendiri di mata masyarakat dan Allah.

retizen /Hani Fudin
.
Rep: Hani Fudin Red: Retizen

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali menemukan kekurangan atau kesalahan orang lain. Namun, Islam mengajarkan bahwa menutupi aib seseorang adalah perbuatan mulia yang membawa kebaikan bagi diri sendiri dan masyarakat. Bukan hanya soal menjaga rahasia, tapi ini juga menyangkut nilai-nilai kasih sayang, penghormatan, dan ketaatan kepada Allah.


Apa yang Dimaksud dengan Menutupi Aib?

Menutupi aib berarti menjaga rahasia atau kekurangan seseorang agar tidak diketahui oleh orang lain, selama hal itu tidak membahayakan orang banyak. Ini adalah bentuk kasih sayang sesama manusia. Rasulullah SAW bersabda:"Barang siapa yang menutupi (aib) seorang Muslim, Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan akhirat."(HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa Allah menjanjikan balasan berupa perlindungan di dunia dan akhirat bagi mereka yang menjaga kehormatan orang lain.

Hikmah Menutupi Aib Orang Lain
  1. Melindungi KehormatanDalam Islam, menjaga kehormatan seseorang adalah bagian dari akhlak mulia. Ketika kita menutupi aib seseorang, kita membantu melindungi harga diri mereka.
  2. Mendapatkan Perlindungan AllahMenutupi aib seseorang diibaratkan seperti menabung perlindungan untuk diri kita sendiri di dunia dan akhirat.
  3. Mempererat Hubungan SosialDengan tidak membuka aib, hubungan pertemanan, keluarga, dan masyarakat menjadi lebih harmonis. Orang merasa lebih aman dan percaya saat berinteraksi dengan kita.
  4. Menghindari Fitnah dan KonflikMembuka aib sering kali memicu fitnah, yang berujung pada perselisihan atau kerusakan hubungan.
Mengapa Tidak Boleh Membuka Aib?

Allah SWT berfirman:"Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain."(QS. Al-Hujurat: 12)

Mencari atau menyebarkan kesalahan orang lain berarti melanggar hak privasi mereka. Selain itu, perilaku ini dapat menimbulkan efek negatif, seperti:

  • Merusak citra dan reputasi seseorang.
  • Mengundang permusuhan dan kebencian.
  • Menambah dosa bagi pelaku, terutama jika aib yang dibicarakan tidak benar.
Cara Menjaga Diri agar Tidak Membuka Aib
  1. Tingkatkan Kesadaran SpiritualPahami bahwa menjaga aib adalah bentuk ibadah yang berpahala besar.
  2. Fokus pada Kelebihan Orang LainDaripada membahas kekurangan, lebih baik belajar menghargai kelebihan mereka.
  3. Jaga Lisan dan Media SosialHindari mengunggah atau berbicara tentang hal-hal pribadi orang lain. Apa yang kita anggap ringan, bisa menjadi besar di mata orang lain.
  4. Perbaiki Diri SendiriSebelum mengoreksi orang lain, lebih baik introspeksi dan memperbaiki kekurangan diri.
Penutup

Menutupi aib adalah bentuk kasih sayang dan kepedulian dalam Islam. Dengan menahan diri dari membuka kekurangan orang lain, kita bukan hanya menjaga keharmonisan sosial tetapi juga mendapatkan perlindungan Allah di dunia dan akhirat. Yuk, jadikan menutupi aib sebagai bagian dari kebiasaan kita sehari-hari.

sumber : https://retizen.id/posts/490789/mengapa-kita-harus-menutupi-aib-orang-lain-hikmah-dalam-islam
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler