Segera IPO, MR DIY Komitmen Bagikan Dividen 40 Persen

Perusahaan ritel rumah tangga ini menawarkan 2.519.039.400 saham.

Republika/Prayogi
Karyawan beraktivitas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan.
Rep: Dian Fath Risalah Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY), yang lebih dikenal dengan brand MR. DIY telah memulai proses Initial Public Offering (IPO) pada 25 November hingga 3 Desember 2024. Perusahaan ritel rumah tangga ini menawarkan 2.519.039.400 saham, yang setara dengan 10 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Baca Juga


Rentang harga saham yang ditawarkan berada antara Rp 1.650 hingga Rp1.870 per saham, dengan potensi perolehan dana mencapai Rp 4,71 triliun. Presiden Direktur MR. DIY Edwin Cheah mengatakan, hasil dari IPO ini akan digunakan untuk mendanai ekspansi agresif perusahaan, salah satunya untuk membuka lebih banyak toko di berbagai wilayah Indonesia.

“Kami ingin memastikan produk rumah tangga berkualitas dengan harga terjangkau bisa dijangkau oleh lebih banyak keluarga Indonesia,” ujarnya dalam keterangan, Selasa (3/12/2024).

Perusahaan ini juga berkomitmen untuk memberikan dividen minimal 40 persen dari laba bersih kepada pemegang saham setelah IPO. Komitmen ini menunjukkan niat perusahaan untuk memberikan imbal hasil yang menarik bagi para investor.

MR. DIY mengalami pertumbuhan pesat dalam dua tahun terakhir, dengan berhasil membuka lebih dari 500 toko baru, yang menjadikan total toko perusahaan hampir mencapai 900 lokasi. Pendapatan perusahaan meningkat tajam dengan CAGR 109 persen, dari Rp 894 miliar pada 2021 menjadi Rp 3,9 triliun pada 2023. Laba bersih perusahaan juga berbalik positif, dari rugi Rp 80 miliar pada 2021 menjadi laba Rp 353 miliar pada 2023.

"Pertumbuhan yang luar biasa ini menunjukkan betapa tingginya permintaan konsumen terhadap produk kami. Kami akan terus memperkuat posisi pasar dan berkomitmen untuk menghadirkan produk-produk berkualitas yang dapat memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia," tambah Edwin.

Edwin juga menyebutkan, industri ritel non-grocery di Indonesia sangat menjanjikan, dengan proyeksi pertumbuhan rata-rata 8 persen per tahun hingga 2028. Kondisi ini menjadi peluang besar bagi MR. DIY untuk terus berkembang dan memperluas jangkauan pasar di seluruh Indonesia.

"Melalui IPO ini, kami ingin membuka kesempatan bagi para investor untuk ikut serta dalam perjalanan pertumbuhan MR. DIY yang semakin pesat," kata Edwin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler