MU Terkapar di London, Amorim Akui Ketangguhan Arsenal dalam Situasi Bola Mati
MU harus mengakui keunggulan Arsenal 0-2 lewat gol Jurrien Timber dan William Saliba.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Manchester United Ruben Amorim mengakui bahaya yang ditimbulkan Arsenal dari situasi bola mati saat kedua tim bertemu dalam laga pekan ke-14 Liga Primer Inggris. MU harus mengakui keunggulan Arsenal 0-2 di Stadion Emirates, London, Kamis (5/12/2024) dini hari WIB, lewat gol Jurrien Timber dan William Saliba dari sepak pojok.
Kepiawaian Arsenal memanfaatkan bola mati ini menyulitkan anak asuh Amorim untuk membangun momentum pada babak kedua.
Setan Merah awalnya membuat pendukung tuan rumah terdiam dengan permainan bertahan apik pada babak pertama. Namun tuan rumah akhirnya menemukan cara untuk mencetak gol sekaligus memberikan kekalahan pertama bagi pelatih baru MU berusia 39 tahun ini.
“Kami sudah tahu bahwa ini akan menjadi pertandingan yang sulit. Saya pikir sepak pojok mengubah permainan, bola mati. Kemudian kami kehilangan momentum, kami mencoba segalanya untuk mengendalikan permainan lagi. Anda dapat merasakannya di babak pertama, di lingkungan stadion, bahwa kami menyebabkan masalah. Kami perlu meningkatkan banyak area dalam permainan kami, tetapi kami mengendalikan permainan,” kata Amorim, dikutip dari laman resmi MU.
Amorim menilai Arsenal sangat bagus karena memiliki banyak waktu untuk melatihnya. Dalam hal memaksimalkan bola mati, Arsenal unggul karena memiliki pemain-pemain besar untuk memaksimalkannya. Menurut Amorim, itu sebuah strategi dimana ia hanya memiliki waktu dua pekan untuk melatihnya karena baru bergabung.
"Kami mencoba untuk melakukannya, tapi kami tahu bahwa setiap tim di Liga Primer menderita dengan bola mati. Sangat disayangkan karena kami tidak bermain dengan sangat baik, tetapi Arsenal juga tidak bermain dengan sangat baik,” tegasnya.
Ia berandai-andai permainan akan berbeda andai sundulan Matthijs de Ligt saat MU tertinggal 0-1 gagal dicegah oleh David Raya, maka momentumnya akan berbeda. Namun itu tak terjadi. MU justru kebobolan untuk kali kedua.
"Mereka tim yang sangat terorganisasi dan sangat sulit untuk mencetak gol ketika mereka memiliki keunggulan,” ujar Amorim.
Pada saat ini, kata Amorim, tidak mungkin bermain dengan tim yang sama. Pada masa awal kedatangannya, ia harus mengubah banyak hal. Untuk itu, Amorim butuh semua pemain dalam kondisi fit.
"Kami tidak boleh mengalami cedera pada saat ini karena akan sulit untuk menghadapi semua pertandingan, jadi kami akan mengatur cara yang kami rasa lebih baik untuk tim,” ujarnya.
Amorim membeberkan kondisi Mason Mount tidak bisa bermain penuh karena kami harus berhati-hati dalam tahap ini. Harry Maguire juga harus meninggalkan lapangan, sementara Leny Yoro harus dikontrol waktu bermainnya.
"Kami melakukan hal yang sama dengan Luke Shaw, kami melakukan hal yang sama dengan Ty Malacia. Kami harus mengontrol waktu, mengatur ide baru, memenangkan pertandingan dan mencoba menjaga kebugaran semua pemain. Ini periode yang sulit, tetapi mari kita fokus pada performa dan kemudian memikirkan pertandingan berikutnya,” kata Amorim.