Golkar Siap Terima Jokowi dan Gibran Jika Ingin Bergabung
Hasto Kristiyanto memastikan, Jokowi dan keluarganya sudah bukan bagian dari PDIP.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar siap menerima Presiden Ke-7 Joko Widodo (Jokowi) jika ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu. Hal itu setelah Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, Jokowi dan keluarganya sudah tak menjadi bagian dari PDIP.
Sekjen DPP Partai Golkar Muhammad Sarmuji mengatakan, Jokowi adalah orang yang merdeka dan bebas menentukan pilihan. Dia meyakini Jokowi pasti akan melakukan banyak pertimbangan banyak untuk masuk ke sebuah partai politik.
"Bahwa kemudian Pak Jokowi setelah menimbang lalu merenung kemudian menentukan pilihan ke Golkar misalkan, tentu Golkar akan menerima dengan tangan terbuka," kata Sarmuji di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2024).
Dia mengatakan, orang biasa saja pun akan diterima secara terbuka oleh Golkar, apalagi sebagai mantan presiden. Menurut Sarmuji, Jokowi adalah seorang presiden periode 2014-2014 yang masih memiliki pengaruh besar di masyarakat.
Selain itu, menurut dia, Golkar juga terbuka jika keluarga dari presiden Ke-7 Republik Indonesia itu ingin bergabung. Syaratnya, kata dia, anggota yang ingin bergabung harus setia pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Sarmuji meneybut, Jokowi pun memiliki hubungan yang dekat dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia. Namun sejauh ini, belum ada sinyal Jokowi akan segera bergabung dengan Golkar. "Pasti kalau ada sinyal pak Jokowi mau merapat Golkar, orang-orang dekat kita akan kasih tahu," kata dia.
Sebelumnya, Sekjen DPP DPIP Hasto Kristiyanto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (4/12/2024), menegaskan, Presiden ke-7 RI Jokowi sudah tidak lagi menjadi bagian dari partai berlambang banteng moncong putih. Tidak hanya Jokowi, kata dia, Wakil Presiden Periode 2024-2029 Gibran Rakabuming Raka beserta mantan Wali Kota Medan Bobby Nasution juga sudah tidak menjadi kader PDIP.
Bobby gabung Gerindra...
Saat ini, hanya Jokowi dan Gibran yang masih belum berpartai setelah tidak lagi dianggap bagian PDIP. Sedangkan Bobby sudah menjadi kader Partai Gerindra ketika maju sebagai calon gubernur Sumatra Utara (Sumut). Bobby pun akan menjadi gubernur Sumut periode 2025-2030.