Pasukan Antirezim Presiden Assad Berhasil Rebut Kota Hama

Pesawat militer Rusia memberi dukungan kepada pasukan Bashar Al-Assad di Suriah.

AP/Ghaith Alsayed
Pasukan antirezim Bashar Al-Assad berhasil merebut Kota Hama, Suriah.
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, HAMA -- Kelompok bersenjata antirezim Suriah memperkuat kendali mereka atas Kota Hama di Suriah barat usai merebut pusat kota tersebut sehingga memaksa pasukan militer pemerintahan rezim Bashar Al-Assad mundur. Kelompok oposisi kini memiliki kendali penuh atas kota tersebut setelah merebut kawasan Mezarib, Sanayib, dan Arbain di Hama.


"Penjahat Hafez Al-Assad (Presiden Suriah 1971-2000) memasuki kota dengan tank dan merebutnya dari rakyat, dan hari ini kami memasuki kota dengan tank dan mengembalikannya kepada rakyat," ucap Panglima Departemen Operasi Niliter, Hassan Abdul Ghani, yang dibentuk kelompok antirezim di Hama, melalui X, Jumat (6/12/2024).

Baca: Militer China Sudah Mendarat di Halim untuk Latgab Bersama TNI

Dalam pernyataan tertulisnya, angkatan darat Suriah mengumumkan penarikan pasukan dari Hama ke perbatasan kota. Hal itu setelah Hama direbut pasukan antirezim.

Kelompok bersenjata antirezim Suriah pimpinan Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) yang terlibat dalam pertempuran melawan pasukan Presiden Assad sejak 27 November, terus merangsek masuk provinsi Hama. Pesawat militer Rusia memberi dukungan kepada pasukan militer Suriah di tengah pertempuran yang terus berlangsung.

Baca: Menhan Guler Sebut AS Mungkin Bersedia Kirim F-35 untuk Turki

Dalam pertempuran, pasukan antirezim menembak jatuh satu dari dua helikopter yang lepas landas dari Bandara Militer Hama di dekat pusat kota. Satu helikopter lainnya juga tertembak dan terpaksa mendarat darurat.

Kelompok antirezim kemudian bentrok dengan pasukan rezim Assad di barat pusat kota Hama, kemudian merebut Desa Erze, Al-Wahshiyya, Kafrtun, dan Yadgun, sebelum maju ke Bandara Militer Hama di barat daya kota.

Sebelum merebut Hama, kelompok antirezim mencaplok sebagian besar Aleppo, salah satu kota terbesar di Suriah pada 30 November 2024, menyusul serangan cepat yang dilancarkan dari sisi barat kota. Kelompok yang sama juga merebut kota Khan Shaykun sehingga mengendalikan hampir seluruh bagian Provinsi Idlib.

Baca: Drone Akinci Sukses Luncurkan Rudal Supersonik Sejauh 150 Km

Sementara itu, Pasukan Nasional Suriah (SNA), kelompok oposisi lainnya, meluncurkan operasi militer melawan kelompok Kurdi PKK/YPG, yang oleh Turki dianggap sebagai organisasi teroris pada 1 Desember 2024. SNA pun berhasil merebut kota Tel Rifaat, sebagaimana dilaporkan Anadolu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler