Kisah Sunhaji Sebelum Dicemooh Gus Miftah, Lewati Ujian Berat Lalu Allah Angkat Derajatnya

Seperti firman Allah SWT, karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Dok akun IG @magelang_raya
Tangkapan layar Gus Miftah temui Sunhaji, penjual es teh.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, Sunhaji sang pedagang es teh yang belakangan viral, adalah di antara insan yang diselamatkan lalu diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Kisah hidup Sunhaji pun menjadi bukti firman Allah SWT, bahwa sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Al-Insyirah, 4-5).

Baca Juga


Sosok sederhana yang berjuang untuk menghidupi keluarga dengan berjualan es teh ini sempat tertimpa musibah, sebelum sepenggal kisah hidupnya yang menyeret nama pendakwah kondang, Miftah Maulana alias Gus Miftah mencuat ke permukaan.

Ia dikabarkan menjadi korban begal dan penipuan oleh pembeli. Sebelum itu Sunhaji mengalami musibah yang lebih berat, yaitu cedera patah tulang yang memaksanya untuk beralih profesi dari seorang tukang kayu menjadi penjual es teh keliling. Segala bentuk musibah itu tidak membuatnya patah arang.

Sunhaji tetap gagah berjalan sambil menjunjung gelas-gelas es teh dagangannya di kepala, meski kadang hanya bisa mengumpulkan Rp20 ribu dalam sehari. Dalam sekejap, Sunhaji menjadi bahan pembicaraan publik, bahkan hingga negeri seberang Malaysia, setelah videonya yang menjadi bahan "candaan" oleh Miftah Maulana Habiburrahman atau akrab disapa Gus Miftah, di sebuah pengajian di Magelang, Jawa Tengah, viral di media sosial.

Candaan yang oleh sebagian orang dianggap hinaan ini membuat Sunhaji mendapatkan simpati banyak pihak. Setelah video tersebut viral, banyak orang yang merasa tergerak hatinya dan memberikan bantuan. Berbagai bentuk bantuan disalurkan ke pedagang kecil itu, mulai dari bantuan modal untuk gerobak es teh hingga bantuan pendidikan bagi anak-anaknya.

Salah satu donatur yang memberikan bantuan besar adalah Willie Salim, konten kreator muda yang memberikan uang Rp100 juta untuk membantu Sunhaji membuka usaha warung dan membiayai pendidikan anak-anaknya. Tawaran ibadah umrah untuk Sunhaji dan keluarga pun berdatangan dari banyak kalangan.

Tidak hanya rezeki berupa harta, Sunhaji pun diangkat menjadi anggota Kehormatan Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Menurut Kepala Satuan Koordinasi Nasional Banser Syafiq Syauqi, pengangkatan Sunhaji, menjadi anggota Banser layak, karena beberapa alasan.

"Pak Sunhaji juga dikenal sebagai warga NU yang aktif mengikuti kegiatan keagamaan, seperti pengajian," ujar Syafiq dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Syafiq memerinci pemberian anggota kehormatan sebagai bentuk keberpihakan dan empati organisasi kepada Pak Sunhaji. Menurutnya, pengangkatan ini akan meningkatkan perluasan khidmat di Nahdlatul Ulama melalui aktif di Banser.

"Dengan menjadi bagian dari Banser, beliau tidak hanya berdagang di pengajian-pengajian, tetapi juga dapat berkontribusi lebih besar dalam membantu jamaah dan masyarakat melalui peran kebanseran," kata Syafiq.

Syafiq menambahkan Sunhaji memberikan keteladanan karena berbesar hati untuk memaafkan dan berdamai. Hal ini, kata dia, adalah bentuk keluhuran budi dan kemuliaan sikap dari seorang Sunhaji.

"Nilai luhur beliau, adalah teladan bagi kita semua. Memaafkan adalah sikap terpuji di mata Allah, dan kita sebagai makhluknya, juga berkesempatan untuk selalu memaafkan yang bersalah," katanya.

 


Dari sisi Sunhaji maupun Gus Miftah, kasus ini bisa dianggap sudah selesai. Gus Miftah dengan segala kerendahan hatinya sudah meminta maaf langsung kepada Sunhaji, dan sebaliknya Sunhaji pun sudah memaafkan pendakwah sohor tersebut.

Melihat fakta saling memaafkan itu bukan berarti kita melupakan. Kasus ini sudah selayaknya menjadi pengingat bagi kita bahwa manusia hendaknya tidak menjadikan manusia lain sebagai bahan olok-olok, hinaan atau candaan yang menyakitkan hati. Agama pun mengajarkan hal itu.

Sunhaji mungkin tidak memahami teori anomali air. Namun, ibarat jasad renik di dasar lautan yang diselamatkan oleh es yang mengapung di permukaan, Sunhaji mendapatkan pertolongan untuk menghadapi peliknya hidup dengan rezeki dadakan yang mengalir deras.

Olok-olokan atau hinaan, atau katakanlah candaan Gus Miftah itu ibarat gula batu yang dicemplungkan ke segelas es teh. Gula batu itu, sesuai hukum Fisika, akan tenggelam karena ia memiliki densitas lebih tinggi dari air teh.

Namun kehadirannya dalam segelas es teh justru menambah rasa manis, sehingga es teh Sunhaji menjadi semakin nikmat, sekaligus terkenal. Meski seisi negeri menghujat Gus Miftah, Sunhaji memilih untuk tidak melakukan hal yang sama, bahkan memaafkan sosok yang menjadikan dirinya bahan candaan.

Di sinilah tangan Tuhan bekerja menyelamatkan Sunhadi dengan cara yang tidak pernah ia duga sebelumnya.

Infografis Empat Kriteria yang Wajib Dimiliki Ulama - (Republika.co.id)

Miftah Maulana sudah memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto untuk bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Keputusan itu disampaikan Miftah dalam konferensi pers di Ponpes Ora Aji, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (6/12/2024).

"Hari ini, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Setelah berdoa, bermuhasabah, dan istighfar, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," ucap Miftah.

Miftah mengaku belum berkomunikasi dengan Presiden Prabowo soal keputusannya mundur dari Kabinet Merah Putih. "Karena sekali lagi saya sampaikan, tidak ada permintaan dari siapa pun," ujar Miftah.

Meskipun demikian, dia menyebut telah berkomunikasi dengan Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya pada Kamis (5/12/2024) malam. "Pak Seskab hanya menjawab, keputusan ada di Gus (Miftah), kembali ke keyakinan dan hati Nurani Gus. Beliau tidak dalam rangka menyuruh atau menolak," ujar Miftah.

Miftah yang sempat meneteskan air mata saat menyatakan pengunduran dirinya, mengaku terharu dengan kebesaran hati Presiden Prabowo atas kepercayaan kepadanya untuk mengabdi kepada negara. "Saya belum bisa menjadi apa yang menjadi ekspektasinya Pak Prabowo. Maka, saya merasa sangat berterima kasih dan memohon maaf kepada beliau," ujar dia.

Dia pun mendoakan pemerintahan Presiden Prabowo senantiasa mendapat kekuatan, kebijaksanaan, dan keberkahan dalam menjalankan tugas. "Semoga langkah-langkah beliau dalam memimpin negeri ini selalu dirahmati dan dimudahkan olehNya untuk membawa Indonesia menjadi bangsa yang adil, makmur, dan penuh keberkahan," kata dia.



sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler