Fenomena Sunhaji, Membuka Tabir Rahasia Rezeki
Jangan pernah takut tidak kebagian rezeki, karena Allah SWT telah menjamin rezeki makhluk-Nya.
SumatraLink.id (REPUBLIKA NETWORK) – Segudang manfaat diterima Sunhaji (37 tahun), seorang bapak penjual es teh lewat lisan Gus Miftah pasca-pengajian di Magelang, Jawa Tengah, pada 20 November 2024. Video ucapan Gus Miftah ini viral di media sosial dan akhirnya mengangkat derajat Sunhaji di mata publik.
Fenomena Sunhaji ini menjadi perhatian warganet sejagat raya. Dari orang yang biasa-biasa saja, penjual es teh bakul tak dikenal banyak orang berbalik menjadi pusat perhatian masyarakat dan ladang rezeki. Sejumlah kalangan memberikan donasi mulai dari jutaan, puluhan juta, ratusan juta rupiah, motor, rumah, beasiswa anak sekolah, hingga pergi umroh.
Kisah Sunhaji ini, bagian dari kisah orang-orang yang Allah Subhanahuwata’ala (SWT) angkat derajatnya dari kondisi terpuruk, terhina, dan terusir, menjadi kondisi yang membahagiakan, sebagai hiburan atas kesabarannya dalam melalui berbagai ujian dan cobaan yang mendera.
Berapa banyak orang-orang yang menjalani hidup ini mendapat ujian dan tantangan yang datang bertubi-tubi, yang kalau tidak dengan kesabaran yang dahsyat tentunya akan terjerumus pada sikap putus asa yang berakhir pada jurang kebinasaan.
Seorang muslim, tentunya mengimani apa yang Allah SWT berikan semacam ujian dan cobaan kepada hambanya sesuai dengan kadar kesanggupannya. Artinya, setiap masalah atau musibah yang menimpa seseorang tidak melebihi dari kesanggupan hamba-Nya.
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS. Al-Ankabut: 2).
Kembali ke fenomena Sunhaji yang berbalik 180 derajat dari sebelumnya, kita tidak tahu kondisi ia sebelumnya. Kita tidak tahu amalan apa yang tersembunyi dari publik, yang membuat derajatnya terangkat. Kita tidak tahu tingkat kesabaran dan ketabahan dia ketika mendapatkan ujian, cobaan, dan hinaan pada ‘pukulan’ pertama.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya kesabaran (itu terlihat) adalah saat ‘pukulan’ pertama (masalah dan musibah terjadi),” (HR. Al-Bukhari).
Baca juga: Manusia yang Sebaik-baiknya dan Manusia yang Mengolok-olok
Sebagian besar orang mungkin tidak sanggup (tidak sabaran) menghadapi ujian, cobaan, dan musibah yang apalagi langsung mengenai harkat dan martabat termasuk nama baik ia dan keluarga. Hanya orang-orang pilihan yang Allah SWT berikan kesanggupan menerima dan menghadapi ujian tersebut agar lulus menjadi orang beriman dan bertakwa.
Mengenai rezeki sesungguhnya tidak hanya berupa materi. Namun, kebanyakan orang menilai rezeki itu hanya berupa uang dan harta, yang dapat mendatangkan solusi menuju kebahagiaan. Betapa banyak orang yang berduit dan berharta hidupnya justru tidak tenteram dan bahagia dengan kelebihan hartanya, sebaliknya orang yang hidupnya berkekurangan hidupnya justru bahagia dan makan enak dengan lauk sekedarnya.
Nikmat Allah SWT yang memberikan rezeki itu kepada hamba-Nya yang bertakwa, tidak saja berupa materi, akan tetepi kebahagiaan ruhani yang lebih utama. Misalnya, nikmat sehat dan waktu luang di dunia yang digunakan untuk beribadah dan berusaha. Nikmat Iman dan Islam yang akan dipetik ganjarannya kelak saat berjumpa dengan Allah SWT di akhirat.
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya...,” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).
Dengan bertakwa, yakni menjalani perintah Allah SWT dan Rasul Muhammad Sholallahu’alaihi wassalam (SAW) dan menjauhi larangan-Nya dan larangan Nabi SAW, maka Allah SWT memberinya jalan keluar dan atau memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka atau tidak diduga-duga sebelumnya.
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya dan Allah mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam kita yang nyata (Lauh Mahfuzh),” (QS. Huud: 6).
Baca juga: Kandungan Surat Al-Kahfi: Melindungi Fitnah Akhir Zaman
Untuk itu, jangan pernah takut tidak kebagian rezeki di dunia ini. Allah SWT telah menjamin rezeki hamba-hamba-Nya termasuk makluk hidup lainnya yang berada di daratan maupun di lautan. Seperti binatang melata dan juga burung yang terbang sudah dijamin rezekinya masing-masing.
Masih banyak yang kita dengar dan baca kisah-kisah orang yang berkalut dengan ujian dan cobaan, namun ia tetap sabar dan tabah serta tidak putus asa menghadapi dan menjalaninya dengan iman dan takwa berakhir dengan bahagia. Kebahagiaan yang menghibur dirinya bila tidak didapatkan di dunia, tetap yakin dibalas di akhirat kelak. Allahua’lam bishawab. (Mursalin Yasland)