Pasutri Pontianak Sulap Toyota Hilux Rangga Jadi Rumah Berjalan untuk Keliling Indonesia
Hilux Rangga disulap menjadi campervan dengan branding 'Jajago Keliling Indonesia'.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pernahkah Anda memiliki impian berkeliling Indonesia menggunakan mobil? Impian tersebut ternyata mampu diwujudkan sejumlah pasangan, salah satu pasangan di antaranya adalah Jhon dan Riana.
Pasangan suami istri asal Pontianak ini sepakat mewujudkan impiannya untuk travelling keliling Indonesia menggunakan mobil campervan. Akvitas keliling Indonesia pun mereka manfaatkan menjadi konten di media sosial dengan branding 'Jajago Keliling Indonesia'.
Untuk berkeliling Indonesia, Jhon dan Riana mengandalkan Toyota All New Hilux Rangga yang sudah dimodif menjadi rumah berjalan alias campervan. "Mobil ini menjadi yang ketiga dan yang paling nyaman," kata Jhon saat berbincang santai di teras rumah berjalannya. Jhon dan Riana menjadi salah satu tamu dalam acara Journalist Test Drive Melaju dengan Rangga di Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (12/12/2024).
Jhon dan Riana menceritakan alasan mengapa jatuh cinta kepada Toyota Hilux Rangga. Awalnya mereka melihat kendaraan dengan basic mobil pikap tersebut di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024. Seperti jatuh cinta pada pandangan pertama, menurut Jhon dan Riana, mobil yang mampu mengangkut barang 1,2 ton tersebut sangat cocok digunakan dalam misi petualangan mereka.
Karena alasan itulah, Jhon dan Riana sepakat membeli Hilux Rangga versi 2.4 diesel automatic. Berbekal dua mobil sebelumnya yang digunakan sebagai campervan, Jhon dan Riana menyempurnakan modifikasi Toyota Hilux Rangga menjadi rumah berjalan yang aman dan nyaman.
Biaya yang dikeluarkan Jhon dan Riana untuk memodifikasi mobil tersebut mencapai Rp 385 juta. Pria berusia 30 tahun tersebut menjelaskan, biaya yang cukup besar tersebut lantaran bahan-bahan yang digunakan didatangkan dari luar negeri alias impor dari China.
"Biaya itu menjadi besar karena bahan-bahan yang digunakan untuk membangun bagian belakang ini menggunakan bahan yang ringan tetapi kuat,” kata Jhon saat ditemui di Surabaya, Kamis.
Harga Toyota Hilux Rangga versi 2.4 diesel automatic yang digunakan sendiri sekitar Rp 304 juta, sehingga jika ditotalkan Jhon dan Riana merogoh kocek lebih dari setengah miliar rupiah. "Tapi untung jika dibandingkan dulu kami berpergian memakai sepeda motor. Karena harus mengeluarkan biaya akomodasi, penginapan, dan makan," ucap Jhon.
Dengan kebutuhan dan gaya hidup nomaden, modal awal membuat campervan dengan Toyota Hilux tersebut disebut Jhon lebih hemat dengan masa pakai kendaraan lebih dari dua tahun. “Sebab di mobil ini kami bisa tidur, memasak, buang air, tidak perlu menyewa kamar hotel. Sehingga justru jika dipakai lama, pembelian dan biaya membangun mobil ini justru lebih kecil ketimbang berpetualang tanpa menggunakan mobil,” kata pemilik nama lengkap Jhon Stephen tersebut.
Pasutri tersebut mengaku menjalani kehidupan rumah tangga dengan cara yang asyik. Riana mengaku menyukai gaya hidup berpetualang. Meski perempuan, Riana mengungkapkan tidak suka gaya hidup hedon dan konsumtif. Perawatan diri, kata Riana, disesuaikan dengan situasi dan tantangan selama perjalanan.
“Paling yang perlu dibantu orang adalah potong rambut. Biasanya kalau perlu potong rambut, baru ke salon. Sisanya mah simpel saja. Saya bisa mandi di mana saja, bahkan pernah juga mandi dengan air merah di Kalimantan,” tutur Riana.
Jadi Riana hampir tidak pernah membeli baju. Selain karena tempat yang terbatas, mereka juga kesulitan jika berbelanja online. "Mau gimana, kami kan berpindah-pindah," ucap Jhon.
Sudah hampir empat tahun Jhon dan Riana berkeliling Indonesia. Dengan 22 provinsi yang sudah didatangi, Jhon dan Riana mengaku mendapatkan pengalaman bertemu dengan berbagai kepercayaan dan adat istiadat.
Meski begitu, keduanya selalu menghormati kepercayaan dan adat yang dipegang masyarakat yang mereka sambangi. Sebelum berpetualang pun mereka selalu menggali informasi dan berusaha mengikuti kebisaan dan pantangan, meski terkadang tidak masuk akal.
“Ada daerah yang tidak boleh mengenakan pakaian merah, ada daerah yang tidak boleh menyuguhkan pisang raja. Macam-macam, tetapi saya dan dia (Riana) tetap menghormatinya,” kata Jhon.
"Jadi kami sebelum keliling suatu wilayah selalu mencari informasi tentang tempat tersebut. Mulai dari kebiasaan masyarakat, adat istiadat, hingga pantangan.
Untuk menjaga keamanan, Jhon dan Riana selalu berkunjung ke kantor polsek setempat. Selain untuk memarkirkan mobil Toyota Hilux Rangga mereka, berkunjung ke kantor polsek juga bertujuan menggali informasi. "Biar aman parkir di kantor polsek," ucap Riana.
Jatuh Cinta dengan Rangga
Ketika ditanya mengapa memilih Hilux Rangga sebagai kendaraan untuk berkeliling Indonesia, Jhon menjawab tegas, "Aku gak mau lagi pusing dengan cari suku cadang."
Jhon menjelaskan, pengalamannya memakai dua mobil mereka sebelumnya, membuat mereka kapok. Alasannya selain soal kenyamanan, Toyota Hilux Rangga mudah untuk mendapatkan suku cadang dan bengkel.
"Ini merupakan kendaraan ketiga kami dalam modifikasi mobil menjadi sebuah campervan. Di kendaraan sebelumnya, kita susah sekali mencari suku cadang," kata Jhon.
Jhon pun bercerita tentang ketangguhan Toyota Hilux Rangga. Menurutnya, dengan mesin diesel dan outomatic, performa mobil yang digunakannya sangat nyaman. "Jalan tanjakan tinggi sangat mudah dilibas," kata Jhon.
Di dalam campervannya, Jhon menyempurnakan dengan tempat tidur, toilet, dan dapur mini. Sementara untuk urusan energi, mobil tersebut mendapatkan pasokan listrik dari baterai yang terisi oleh panel surya. "Jadi kami tidak lagi memikirkan biaya listrik. Baterai terisi ketika ada panas," ucap Jhon.
Di akhir obrolan, muncul pertanyaaan bagaimana mereka menyamakan misi dan visi sehingga memutuskan hidup nomaden menggunakan campervan. Jhon lantas menggunakan istilah "membakar kapal". "Selama ini masalah pasangan campervan adalah mereka masih ada tempat pulang. Karena itu, kami menjual rumah di Pontianak, sehingga kami tidak punya tempat pulang. Istilahnya kami membakar kapal," kata Jhon.
Selain itu, Jhon juga bercerita dia dan istri sepakat untuk menyelesaikan konflik rumah tangga di hari yang sama. Apalagi mereka bertemu selama 24 jam "hanya" dalam mobil. "Jadi mobil ini adalah ring tinju. Karena kami saling bergantung, kami selesaikan konflik hanya berdua saja," ucap Jhon. Kini, setelah di Surabaya, Jhon dan Riana berencana berpetualang ke Nusa Tenggara Timur.