Waskita Karya Ungkap Terowongan Silaturahim Didesain Ramah Lansia dan Difabel
Terowongan dibangun untuk mobilisasi jamaah dari Istiqlal ke Katedral dan sebaliknya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terowongan Silaturahim Istiqlal-Katedral garapan PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto, Kamis (12/12/2024). Bangunan bawah tanah yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral tersebut menjadi simbol harmoni dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.
“Hari ini saya sangat gembira hadir di Terowongan Silaturahim di Istiqlal-Katedral, ini suatu simbol dari kerukunan antarumat beragama yang saat ini sangat membanggakan. Suatu bangsa yang berbeda agama, suku, berbeda kelompok etnis, ras, bahasa, daerah, dan adat istiadat, tapi bisa bersatu dan rukun,” ujar Prabowo dalam sambutannya.
Ia menambahkan, perbedaan tidak boleh menjadi sekat pemisah, melainkan harus memberikan energi dan kekuatan pada bangsa. Maka, sambungnya, peresmian terowongan ini merupakan simbol yang sangat berharga.
Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho mengatakan, secara fungsional terowongan ini dibangun untuk mobilisasi jamaah dari Istiqlal ke Katedral atau sebaliknya. "Fungsi tersebut sesuai Asta Cita Presiden ke delapan, yaitu memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur," ujar Oho dalam keterangan resmi, Jumat (13/12/2024).
Dirinya menuturkan, terowongan yang dikerjakan selama kurang lebih 10 bulan itu memiliki panjang 28,3 meter, dengan lebar 4,1 meter, serta tinggi 3 meter. Adapun anggaran pembangunannya mencapai Rp 38 miliar.
Oho menjelaskan, terowongan dibangun dengan gaya modern yang menonjolkan eksterior menggunakan material transparan, sehingga keindahan desain Istiqlal dari Katedral tidak terhalang terowongan. Begitu pula sebaliknya, kecantikan Katedral juga tetap terlihat dari Istiqlal.
Bangunan ini, lanjut dia, didesain pula dengan konsep ramah lansia dan difabel. "Terowongan Silaturahim berada di sisi timur dari masjid dan difasilitasi dengan lift pada kedua pintu masuknya. Maka lansia serta difabel tidak perlu melewati tangga saat berjalan di dalam terowongan," tutur Oho.
Sebelumnya pada September lalu, Paus Fransiskus turut menyambangi Terowongan Silaturahim dalam kunjungannya ke Istiqlal. Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan itu menilai, terowongan tersebut sebagai simbol memperkuat persaudaraan.
"Waskita Karya merasa bangga dapat membangun Terowongan Silaturahim yang bersejarah dan ikonik ini. Dalam pembangunannya, kami berkomitmen tetap menjaga nilai sejarah dan budaya yang telah melekat pada bangunan Masjid Istiqlal secara keseluruhan," katanya.
Pembangunan Terowongan Silaturahim dikerjakan setelah renovasi besar Masjid Istiqlal dilakukan pada 2021. Renovasi tersebut pertama kalinya dilakukan sejak 42 tahun lalu atau sejak diresmikan pada 22 Februari 1978.
Oho mengungkapkan, diperlukan waktu sekitar dua tahun untuk merenovasi Istiqlal. Ada beberapa bagian yang direnovasi, di antaranya memperbarui aspek tata pencahayaan yang dilengkapi teknologi kekinian sebagai inovasi green building.