Mengapa Disebut Ahlus Sunnah, Bukan Ahlul Quran? Begini Penjelasan Prof M Baharun

Prof M Baharun jelaskan Ahlus Sunnah merupakan kelompok pengamal akhlak Nabi Muhammad

Erdy Nasrul/Republika
Prof Mohammad Baharun
Rep: Fuji Eka Permana Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kebanyakan penganut Islam atau Muslim di Indonesia berpedoman kepada Ahlus Sunnal wal Jamaah (Aswaja). Mengapa disebut Ahlus Sunnah, bukan Ahlul Quran?

Baca Juga


Pertanyaan itu menyeruak dalam pengajian Majelis Al-Hassan di Condet Jakarta Timur pada Ahad (29/12/2024). Guru Besar Agama dan Filsafat Prof Mohammad Baharun menjelaskan ada sejumlah hal yang menjadi alasan mengapa disebut Ahlus Sunnah wal Jamaah, bukan ahlul Quran.

Pertama, suatu ketika Aisyah pernah ditanya bagaimana akhlak Muhammad. Kemudian ibu orang-orang beriman itu menjawab, “Kaana khuluquhul quran (Akhlak Nabi Muhammad adalah Alquran).”

Kesabaran nabi merupakan realisasi Alquran. Dia bersabar saat dihujani batu oleh orang-orang kafir Thaif, meski kepalanya bocor. Kemudian dalam persembunyian dan peristirahatannya, malaikat turun dari langit dan menghadap kepadanya, meminta persetujuan Nabi Muhammad untuk membalikkan bumi Thaif. Namun Nabi melarang hal itu, karena keyakinan Nabi Muhammad, kelak di masa yang akan datang, orang-orang Thaif akan beriman dan dari rahim wanita Thaif akan lahir banyak orang beriman. Optimisme Nabi Muhammad itu pun benar terjadi.

Nabi Muhammad istikamah menyuapkan nasi kepada orang Yahudi tua dan buta di dekat Masjid Nabawi, meski orang itu selalu menghina Nabi Muhammad. Hingga suatu ketika, Nabi wafat. Kemudian Khalifah Abu Bakar menggantikan posisi Nabi menyuapkan makanan ke mulut orang tua itu. Namun, si orang tua tersebut menolak suapan Abu Bakar. Dia tahu betul bahwa saat itu yang menyuapkannya makanan bukanlah orang yang biasa melakukan itu.

Abu Bakar kemudian bersedih, lalu memberitahukan bahwa orang yang biasa menyuapkan makanan ke mulut si orang tua adalah Nabi Muhammad yang sudah wafat. Lalu orang tua itu bersedih hingga akhirnya memutuskan untuk bersyahadat.

 

Nabi Muhammad beserta rombongan Muslim menjaga nyawa orang-orang ketika membebaskan Kota Makkah. Dia kemudian membersihkan Kabah dari berhala dan menjadikan Masjidil Haram sebagai tempat berhaji yang bersih dari syirik. Kemudian orang-orang kafir mengimani ajaran Nabi sehingga mereka berbondong-bondong memeluk Islam.

Tak ada keinginan untuk marah, apalagi balas dendam kepada orang-orang Makkah, meski Nabi dahulu pernah dilempari kotoran, dicemooh, dan dikucilkan. Nabi tetap memuliakan mereka karena mereka mengimani Allah.

Kedua, Ini merupakan penguat bahwa akhlak Nabi adalah wujud nyata pengamalan Alquran. Suatu ketika, sahabat yang menuliskan Alquran, Hasan bin Tsabit bangun di pertengahan malam.

Kemudian dia keluar dari rumahnya. Hasan berjalan mengelilingi rumah Rasulullah. Apa yang dia saksikan? Di saat orang-orang lelap dalam mimpi, Hasan menyaksikan Nabi Muhammad mengeraskan dzikrullah, yaitu bertasbih (membaca subhanallah). Kemudian lanjut membaca Alquran dengan suara yang terdengar penuh penghayatan.

“Karena itulah akhlak Nabi Muhammad adalah pengamalan Alquran. Rasulullah menjadi teladan kita semua. Kesabarannya luar biasa. Istikamahnya menginspirasi kita untuk berbuat baik. Ibadahnya membuat kita malu. Beliau yang sudah pasti diampuni dan diridhai Allah saja masih berdzikir dan bertasbih,” kata Baharun.

Keagungan berbuat baik

Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW mengungkapkan dahsyatnya berbuat baik kepada sesama manusia.

Di dalam hadits ini juga, Nabi Muhammad SAW mengajarkan dan menunjukkan kepada umat manusia agar berbuat kebaikan dan saling membantu antarsesama masyarakat. Apa yang diajarkan melalui hadits ini adalah berbagai sifat baik dan budi pekerti mulia serta akhlak karimah dan kondisi masyarakat yang selalu maju berkembang.

"Barangsiapa menghilangkan satu kesusahan dari sekian kesusahan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan dari sekian kesusahan di hari kiamat."

"Barangsiapa yang memudahkan orang yang kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan akhirat."

"Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat."

"Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya selagi hamba tersebut menolong saudaranya."

"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka dengannya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah-rumah Allah (masjid), untuk membaca kitab Allah dan mengkajinya di antara mereka, melainkan akan turun ketenangan kepada mereka. Mereka diliputi rahmat, dinaungi malaikat, dan Allah memuji mereka di hadapan makhluk yang di dekat-Nya (malaikat), sedangkan barangsiapa yang amalan salehnya kurang, maka nasabnya tidak akan mempercepat dirinya (meraih derajat kebaikan)." (HR Imam Muslim).

 

Dijelaskan Muhammad Khalil Itani dalam buku Wasiat Rasul Buat Lelaki yang diterjemahkan Ahmad Syakirin, individu dan masyarakat muslim lagi mukmin merupakan anggota dari satu tubuh. Setiap dari mereka merasakan apa yang dialami oleh yang lainnya.

Di dalamnya terpancar rasa empati serta setiap mereka merasakan apa yang dialami orang lain. Perasaan mereka telah menyatu, sehingga mereka sama-sama merasakan kebahagiaan atau kesedihan.

Setiap individu akan merasa bahagia dengan kesenangan, kegembiraan, suka cita, ketenangan, dan kesehatan yang dirasakan orang lain. Sebaliknya, ia juga akan bersedih ketika mereka mendapatkan gangguan, tertimpa suatu penyakit dan mengalami kekurangan, kemiskinan, serta kesulitan dan kesusahan hidup.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Perumpamaan kaum mukmin dalam cintai mencintai, kasih mengasihi dan sayang menyayangi ialah laksana satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut begadang (tidak tidur malam) dan merasakan sakit demam.” (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Kewajiban muslim terhadap sesama muslim ialah bersegera menghilangkan kesusahan, kesedihan, dan kesulitan yang menimpanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler