Jadwal Bulan Purnama Selama 2025, Jangan Lewatkan Supermoon

Pada 2025, Anda akan berkesempatan melihat 12 bulan purnama.

network /
.
Red: Partner
Orang-orang berjalan di depan bulan purnama super (supermoon) di Observatorium Griffith di Los Angeles, Senin, 19 Agustus 2024. Foto: AP Photo/Richard Vogel

MAGENTA -- Pada 2025, Anda akan berkesempatan melihat 12 bulan purnama, termasuk tiga bulan purnama super dan dua gerhana bulan.


Meskipun pengamat bulan yang berpengalaman tahu malam bulan purnama bukanlah waktu terbaik untuk mengamati permukaan bulan (bahkan dengan teropong yang bagus), bulan purnama adalah pemandangan langit yang sulit dikalahkan.

Dilansir di Live Science, Rabu (1/1/2025), setiap bulan purnama memiliki nama unik yang mencerminkan masa lalu pertaniannya. Selain kumpulan bulan purnama biasa pada 2025, juga akan ada tiga bulan purnama super dan dua gerhana bulan total, pertama kali sejak 2022.

Bulan akan menjadi berita besar pada akhir 2025. NASA menargetkan meluncurkan misi Artemis II pada September 2025. Misi Artemis berawak pertama ke bulan sejak 1972 ini akan mengirim empat astronaut.

Mereka akan menjalani misi 10 hari untuk mengorbit dan melakukan perjalanan di luar bulan. Misi berikutnya, Artemis III, akan mengangkut dua astronaut ke permukaan bulan. Misi ini dijadwalkan pada September 2026.

Berikut ini adalah semua tanggal dan waktu bulan purnama selama 2025, menurut timeanddate.com, termasuk nama-nama yang paling umum digunakan di Amerika Utara.

BACA JUGA: Kisah Nabi Musa Menampar Malaikat yang Ingin Mencabut Nyawanya


Jadwal Bulan Purnama Selama 2025

- Senin, 13 Januari: Wolf Moon (22:26 UTC/5:26 p.m. EST)

- Rabu, 12 Februari: Snow Moon (13:52 UTC/8:52 a.m. EST)

- Jumat, 14 Maret: Worm Moon (6:54 UTC/2:54 a.m. EDT), dikenal juga sebagai gerhana bulan total

- Sabtu, 12 April: Pink Moon (0:22 UTC/8:22 p.m. EDT)

- Senin, 12 Mei: Flower Moon (16:56 UTC/12:56 p.m. EDT)

- Rabu, 11 Juni: Strawberry Moon (7:45 UTC/3:45 a.m. EDT)

- Kamis, 10 Juli: Buck Moon (20:39 UTC/4:39 p.m. EDT)

- Sabtu, 9 Agustus Sturgeon Moon (7:58 UTC/3:58 a.m. EDT)

- Ahad, 7 September: Corn Moon (18:12 UTC/2:12 p.m. EDT), dikenal juga sebagai gerhana bulan total

- Senin, 6 Oktober: Harvest Moon (3:50 UTC/11:50 p.m. EDT), dikenal juga sebagai supermoon

- Rabu, 5 November: Beaver Moon (13:21 UTC/8:21 a.m. EST), dikenal juga sebagai supermoon

- Kamis, 4 Desember: Cold Moon (23:15 UTC/6:15 p.m. EST), dikenal juga sebagai supermoon

Gerhana Bulan 2025

Dua gerhana bulan pada 2025 akan menjadi peristiwa yang sangat mengesankan. Pertama, pada 13-14 Maret, akan terjadi gerhana bulan total. Worm Moon tersebut akan melewati bayangan umbra bagian dalam bumi dan berubah menjadi warna jingga kemerahan selama 65 menit dari pukul 02:26 hingga 3:31 pagi EDT, menurut Timeanddate.com. Gerhana ini akan terlihat paling jelas dari Amerika Utara dan Selatan.

Kedua, pada 7-8 September, akan terjadi gerhana bulan total lainnya. Harvest Moon tersebut akan memasuki bayangan umbra bagian dalam bumi dan berubah menjadi warna jingga kemerahan selama 82 menit dari pukul 01:30 hingga 2:52 pagi EDT, menurut Timeanddate.com. Gerhana ini akan terlihat paling jelas dari Asia dan Australia.

BACA JUGA: Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Perempuan, Pagi atau Sore?


Apa Saja Fase-Fase Bulan?

Para ilmuwan biasanya membagi siklus 29,5 hari bulan menjadi delapan fase. Hal ini ditentukan oleh posisi relatif bulan, bumi, dan matahari.

Bulan baru memulai siklus saat bulan tepat berada di antara bumi dan matahari. Kita tidak dapat melihat bulan saat masih baru. Tidak ada sinar matahari yang terpantul dari sisinya yang menghadap bumi.

Bulan baru adalah satu-satunya waktu saat gerhana matahari mungkin terjadi. Dua gerhana matahari parsial akan terjadi pada 29 Maret 2025 dan 21 September 2025.

Seiring dengan semakin banyaknya sinar matahari yang mengenai sisi bulan yang menghadap bumi, kita mengatakan bulan sedang membesar. Fase bulan berikutnya disebut bulan sabit membesar, diikuti oleh fase kuartal pertama. Setengah dari permukaan bulan yang terlihat tampak terang selama kuartal pertama.

Berikutnya adalah bulan bungkuk membesar, yang berada di antara kuartal pertama dan bulan purnama. Di tengah-tengah siklus bulan, bulan purnama terbit dan bulan bersinar terang dan besar di langit.

Selama fase ini, bulan dan matahari berada di sisi berlawanan dari bumi, dan seluruh sisi bulan yang menghadap bumi diterangi.

Setelah bulan purnama, siklus memudar dimulai. Pertama dengan fase bulan sabit memudar, kemudian bulan seperempat terakhir dan akhirnya bulan sabit memudar. Setelah hampir 30 hari, bulan menjadi baru lagi, dan siklus itu berulang.

BACA JUGA: Mengenal Sabeni, Jawara Tanah Abang yang Punya Jurus Silat Kelabang Nyebrang

Sumber: Live Science

sumber : https://magentatoday.id/posts/501515/jadwal-bulan-purnama-selama-2025-jangan-lewatkan-supermoon
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler