Menteri Rosan Ungkap Petinggi Apple ke Indonesia pada 7 Januari 2025
Rosan Roeslani melapor ke Prabowo terkait investasi perusahaan China dan AS di RI.
REPUBLIKA.CO.ID, JARARTA -- Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani Rosan memberi sinyal dalam waktu dekat ada perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), yang akan berinvestasi di Indonesia dalam jumlah yang signifikan. Perusahaan AS itu kemungkinan merujuk ke Apple.
"Saya belum bisa menyampaikan namanya, tetapi di first quarter insya Allah ada investasi dari Amerika Serikat yang sedang kita ini, yang akan masuk cukup signifikan, dan ada beberapa investasi juga tentunya dari Timur Tengah," ujar Rosan usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (2/1/2024).
Terlepas dari itu, saat Rosan berjalan menuju mobilnya, ia tidak memungkiri pabrikan iPhone, MacBook, dan iPad tersebut akan menanamkan investasi di Indonesia. Dia juga memberi kode, bis Apple akan datang ke Indonesia untuk mengumumkan secarar resmi besaran investasi yang akan ditanamkan di sini.
"Tunggu orangnya (Apple) datang, nanti diharapkan tanggal 7 (Januari 2025) datang," kata Rosan. Investasi itu sebagai konsekuensi agar Apple bisa menjual produk terbarunya iPhone 16 di Indonesia.
Selain AS, Rosan mengungkapkan, pengusaha China dengan menggandeng Indonesia bakal patungan menanamkan modal patungan (joint venture) untuk membangun sistem perikanan terintegrasi di Maluku dan Papua. Komitmen senilai 460 juta dolar AS atau sekitar Rp 7,48 triliun dari Zhuhai Hongwan Ocean Fisheries itu didapatkannya usai melakukan lawatan ke China pada pertengahan Desember 2024.
"Investasi yang masuk dari empat (perusahaan China) itu di bidang fiberglass, di bidang PET resin, kemudian di bidang solar panel, dan di bidang perikanan untuk membangun sistem terintegrasi untuk perikanan di daerah Maluku dan di Papua, dari perusahaan China joint venture dengan perusahaan di Indonesia," kata Rosan.
Dalam lawatan ke negeri Tirai Bambu, Rosan menerima komitmen investasi senilai 7,46 miliar dolar AS dari empat perusahaan. Tiga perusahaan lainnya yang berkomitmen berinvestasi di Indonesia, yaitu pertama Hongshi Holding Group untuk pengembangan kawasan industri yang akan memproduksi bahan-bahan baku panel surya, baterai beserta komponennya, dan PLTU berkapasitas 2 GigaWatt (GW).
Nilai komitmen investasi untuk pengembangan kawasan industri itu sebesar 5 miliar dolar AS yang bakal dikucurkan secara bertahap. Kedua, komitmen investasi juga diberikan oleh Jushi Group, produsen serat kaca (fiberglass) asal China. Perusahaan itu berkomitmen menggelontorkan dana sebesar 1 miliar dolar AS untuk tahap awal.
Jushi menyebut adanya peluang meningkatnya permintaan serat kaca sebagai alternatif atap rumah. Hal itu itu sejalan dengan program pemerintah Indonesia untuk membangun lebih banyak perumahan. Perusahaan itu, dalam berita yang sama, juga menyebut mereka berminat berinvestasi di sektor lain seperti pertanian dan energi baru dan terbarukan.
Perusahaan ketiga yang juga berkomitmen berinvestasi di Indonesia yaitu Wankai New Materials yang merupakan bagian dari Zhink Group. Wankai berkomitmen berinvestasi sebesar 1 miliar dolar AS di sektor petrokimia, terutama produksi polietilena tereftalat (PET). Investasi itu rencananya dikucurkan dalam tiga tahap.