Kunjungan ke Kawasan Wisata Lembang Lesu Dilibur Nataru 2024, Ini Penyebabnya
Lesunya kunjungan wisatawan ke Lembang di libur akhir tahun ini karena faktor ekonomi
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengelola objek wisata di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat mengeluhkan lesunya kunjungan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Tingkat kunjungan cenderung menurun di libur panjang akhir tahun ini.
Publik Relation The Great Asia Africa (TGAA) Lembang Intan Setiati mengatakan, di libur Nataru kali ini okupansi kunjungan menurun hingga 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ia pun membeberkan sejumlah faktornya.
"Banyak faktor yang menjadi penyebab penurunan kunjungan wisatawan, kemungkinan karena liburnya di tengah minggu jadi banyak yang berwisata tak keluar daerah. Atau bisa juga karena banyak yang memilih liburan ke Yogyakarta, Jateng, dan Jatim," ujar Intania, Jumat (3/1/2025).
Hal serupa diungkapkan General Manager (GM) objek wisata Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang Sapto Wahyudi. Dia mengatakan tingkat kunjungan wisatawan di libur Nataru kalau ini diluar prediksi.
Sebelumnya, Sapto memprediksi kunjungan wisatawan di momen Nataru ini akan mengalami kenaikan 30-50 persen. Namun, ternyata malah mengalami penurunan hingga 27 persen dibandingkan Nataru tahun lalu.
Begitupun okupansi penginapan di TWGC Lembang yang juga mengalami penurunan. Dari 49 penginapan dengan konsep glamping yang biasanya penuh pada momen libur Nataru, namun kali ini hanya terisi 85 persen.
"Untuk libur Nataru tahun ini memang kondisinya tak terlalu bagus. Kalau untuk kunjungan wisata biasa itu memang turun 27 persen dibandingkan tahun lalu, begitu juga dengan penginapannya. Tahun lalu itu sampai 98 persen, sekarang hanya 85 persen," kata Sapto.
Sapto menjelaskan, lesunya kunjungan wisatawan ke kawasan Lembang di libur panjang akhir tahun ini karena faktor ekonomi. Padahal, akses dan mobilitas menuju kawasan wisata Lembang sebetulnya saat ini sudah semakin mudah.
Akses menuju kawasan itu bisa langsung dari Tol Cipali via Subang, Tol Pasteur, Tol Padalarang hingga Tol Baros.
"Kalau dulu kan kebanyakan itu Lembang via Pasteur, sekarang semakin gampang. Dari Padalarang aja udah bisa akses langsung ke sini. Jadi menurut saya ini kemungkinan karena daya beli masyatakat," kata Sapto.