Neraka Satu ini Jadi Pusat Penyiksaan Para Pendosa yang Bersuka Cita Saat Hidup di Bumi

Neraka akan menjadi tempat kembali mereka yang bersenang-senang berbuat dosa.

dok pexels
Api neraka (ilustrasi)
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Hidup bergelimang kemewahan plus bermandikan kezaliman dan kesombongan akan berbuah pahit saat di akhirat kelak. Setelah kiamat nanti, kemudian semua makhluk dibangkitkan, Allah akan menimbang amal kebaikan setiap manusia. Kemudian meminta pertanggungjawaban masing-masing.

Mereka yang terbukti berlimpah dosa dan kemaksiatan akan langsung dijebloskan ke jurang neraka. Salah satu neraka yang berisikan jutaan kengerian bernama Neraka Sair, yaitu yang di dalamnya terdapat banyak api yang menyala-nyala. Inilah neraka yang begitu keras dan pedih siksaannya. Allah SWT berfirman:

اِنَّ الشَّيْطٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّاۗ اِنَّمَا يَدْعُوْا حِزْبَهٗ لِيَكُوْنُوْا مِنْ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِۗ

Sesungguhnya setan itu musuh bagimu. Maka, perlakukanlah ia sebagai musuh! Sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni (neraka) Sa‘ir (yang menyala-nyala). (Alquran surat Fatir ayat 6).

Alquran menyebut neraka sair beberap kali. Di antaranya dalam surah Al Insyiqaq 10-13, dan surat Al Mulk 11. Menurut Ibnu Faris, kata ini berarti terbakarnya sesuatu dan membumbung tinggi. Dinamakan demikin karena neraka akan melahap semuanya.

Dalam ayat lainnya Allah SWT berfirman:

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ اتَّبِعُوْا مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ قَالُوْا بَلْ نَتَّبِعُ مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ اٰبَاۤءَنَاۗ اَوَلَوْ كَانَ الشَّيْطٰنُ يَدْعُوْهُمْ اِلٰى عَذَابِ السَّعِيْرِ

Apabila dikatakan kepada mereka, “Ikutilah apa yang diturunkan Allah!” mereka menjawab, “(Tidak). Kami justru (hanya) mengikuti kebiasaan yang kami dapati dari nenek moyang kami.” Apakah (mereka akan mengikuti nenek moyang mereka,) walaupun sebenarnya setan menyeru mereka ke dalam azab api yang menyala-nyala (neraka)? (Alquran surat Luqman ayat 21).

Juga pada ayat lain :

كُتِبَ عَلَيْهِ اَنَّهٗ مَنْ تَوَلَّاهُ فَاَنَّهٗ يُضِلُّهٗ وَيَهْدِيْهِ اِلٰى عَذَابِ السَّعِيْرِ

Telah ditetapkan atasnya (setan) bahwa siapa yang berteman dengannya akan disesatkan dan dibawanya ke azab (neraka) yang menyala-nyala. (Alquran surat Al Hajj ayat 4)

 

Kata Sa'ir sendiri berarti menyala-nyala. Menggambarkan bagaimana api neraka Sa'ir yang begitu membara. Dalam surat Al Mulk ayat 5-11 dijelaskan gambaran tentang neraka Sa'ir. Di antaranya bahwa neraka Sa'ir juga menjadi tempat disiksanya para setan-setan dan orang-orang kufur.

Digambarkan bahwa ketika penghuni neraka Sa'ir itu dilemparkan ke dalamnya, maka mereka akan mendengar suara yang mengerikan dari neraka Sa'ir yang membara. Orang-orang kafir yang menjadi penghuni neraka Sa'ir akan merasa menyesal karena semasa hidup di dunia tak menghiraukan peringatan-peringatan Allah padanya. Namun penyesalan itu tidak berarti, para penghuni neraka Sa'ir sama sekali tak mendapatkan rahmat Allah.

Oleh karena itu hendaknya untuk memohon kepada Allah agar dijauhkan semua dari perkara atau perbuatan-perbuatan yang menuju pada kecelakaan dunia dan akhirat serta memohon pada Allah agar dilindungi dan dijauhkan dari neraka Sya'ir.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَنْزِلُ بِكَ حَاجَتِي وَإِنْ ضَعُفَ رَأْيِي ، وَقَصرَ عَمَلِي ، وَافْتَقَرْت إلَى رَحْمَتِكَ ، فَأَسْأَلُك يَا قَاضِيَ الْأُمُورِ ، وَيَا شَافِيَ الصُّدُورِ ، كَمَا تُجِيرُ بَيْنَ الْبُحُورِ . أَنْ تُجِيرَنِي مِنْ عَذَابِ السَّعِيرِ ، وَمِنْ دَعْوَةِ الثُّبُورِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْقُبُورِ

Allahumma inny unzilu bika haajatiy, wa in sho'ufa ro yiy, waqosuro 'amaliy, waftaqortu Ilaa rohmatika, fa asaluka ya qodhiyal umuuri, wa yaa syafiyas shuduuri, kama tujiyru bainal buhuri, An tujiyroniy min 'adzabis sa'iri, wa min da'watis tsuburi, wa min fitnatil quburi.

Ya Allah, sungguh aku menyerahkan hajatku padamu dan bahwa lemah akal pikiranku serta terbatas kemampuan amalku. Dan aku membutuhkan rahmat-Mu, maka aku memohon pada-Mu wahai dzat yang Menetapkan setiap perkara, dan wahai Dzat Yang Mengobati kegundahan dalam hati. Seperti Engkau menjaga di antara lautan, aku memohon Engkau menjagaku dari neraka Sa'ir dan dari ajakan menuju kecelakaan, dan dari fitnah kubur.

Doa ini sebagaimana dikutip dalam kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al Ghazali halaman 96 cetakan Darul Minhaj Lebanon Beirut. Doa ini sejatinya menjadi rangkaian panjang doa i'tikaf di masjid terutama dibaca setelah melaksanakan qobliyah.

Delapan nama neraka

 

Neraka memiliki sejumlah nama sebagaimana disampaikan dalam Alquran. Di antara nama yang disebutkan dalam Alquran itu ada delapan yaitu, Al Hawiyah, Jahanam, As Sair, Ladzha, Al Hatimah, Saqr, Al Jahim, dan Sijjin.  

Pertama, adalah Neraka Al Hawiyah. Nama ini disebutkan satu kali dalam Alquran, yaitu pada surat Al Qariah tepatnya pada ayat 8-11.

Baca Juga


وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ * فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ * نَارٌ حَامِيَةٌ

 

"Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas."

Kedua, adalah Neraka Al Ladzha, yang disebutkan dalam Alquran pada surat Al Maarij ayat 15-16. 

كَلَّا إِنَّهَا لَظَى * نَزَّاعَةً لِلشَّوَى

“Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak, yang mengelupas kulit kepala.”

Al-Farahidi menjelaskan, Neraka satu ini adalah nyala api yang murni. Panas pada api neraka ini terlihat seolah-olah terbakar.

Bahkan, Ibnu Mandzhur Al-Ifriqi mengatakan, neraka itu disebut demikian karena api di dalamnya adalah api yang paling ganas.

 

Ketiga, ialah Neraka Al Huthamah. Nama Neraka ini disebut dua kali dalam Alquran, tepatnya pada surat Al Humazah ayat 4-7 yang menerangkan tentang Neraka Al Hutamah. Dua ayat di dalamnya menyebut kata Al Hutamah.

كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ * نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ * الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَ

"Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (naik) sampai ke hati." (QS Al Humazah 4-7)

Allah SWT telah menjelaskan bahwa Neraka Huthamah adalah api Allah yang membara. Ibnu Faris memaparkan secara bahasa bahwa huruf 'Ha', 'Tha', dan 'Mim' adalah satu asal, dan ini bentuk penghancuran sesuatu.

Disebut Hutamah karena untuk menghancurkan sesuatu menjadi beberapa bagian. "Api itu disebut sebagai api yang memecah-belah karena apa yang dikenainya akan hancur," terang Ibnu Faris.

Keempat, adalah Neraka Al Jahim. Nama Neraka ini disebut dalam Alquran sebanyak 23 kali. Di antaranya pada Surah An Naziat ayat 37-41, dan surag Al Muthaffifin ayat 16-17.

Mengapa dinamai Al-Jahim? Ibnu Faris menjelaskan, huruf jim, ha', dan mim pada Al Jahim, memiliki sifat yang kuat dan panas. Jadi, Neraka tersebut adalah tempat yang keras dan panas sehingga disebutlah Al Jahim.

 

Kelima, yaitu Neraka Jahannam yang disebutkan dalam Alquran sebanyak 70 kali. Di antaranya pada surat An Naba ayat 21-23 dan juga surah Al Bayyinah ayat 6, Al Buruj ayat 10.

Ibnu Manzhur menjelaskan mengapa dinamai Neraka Jahannam. Menurutnya, dinamai seperti itu karena neraka Jahannam adalah neraka yang berada di paling bawah, ibarat dasar dari sebuah sumur, sehingga disebut pula dengan 'Sumur Jahannam', atau ' Neraka yang jauh di dasar'.

Keenam, Saqar. Nama ini disebutkan empat kali dalam Alquran antara lain surat Al Muddatsir ayat 25-29 dan Al Muddatsir 41-43. Ibnu Mandzur menjelaskan, asal kata itu dalam bahasa Arab bermakn membakar dengan api.

Ketujuh, As Sair. Kata ini disebutkan dalam Alquran beberap kali. Di antaranya Al Insyiqaq 10-13, dan surat Al Mulk 11. Menurut Ibnu Faris, kata ini berarti terbakarnya sesuatu dan membumbung tinggi. Dinamakan demikin karena neraka akan melahap semuanya.

Kedelapan, Sijjin. Ini berarti penjara, maknanya penghuni neraka akan dikurung di dalam penjara. Kata ini disebutkan dua kali dalam Alquran yaitu surat Al Muthaffifin 7-9:

كَلَّا إِنَّ كِتَابَ الْفُجَّارِ لَفِي سِجِّينٍ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا سِجِّينٌ * كِتَابٌ مَرْقُومٌ “Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam Sijjin. Tahukah kamu apakah sijjin itu? (Ialah) kitab yang bertulis.”

sumber : Dokumentasi Republika
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler