Salah Kaprah Beramal Sholih di Bulan Rojab

Pada Bulan Rojab, amal sholih dilipatgandakan pahalanya, amal buruk juga dilipatgandakan ganjarannya.

network /Mursalin Yasland
.
Rep: Mursalin Yasland Red: Partner
Jamaah taklim Masjid Al Muhajirin, Wayhalim, Bandar Lampung. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)

SumatraLink.id (REPUBLIKA NETWORK) – Setiap tahun, saat bertemu Bulan Rojab, bulan ketujuh dalam kalender hijriah, beredar seruan lisan dan tertulis amalan-amalan sholih di media sosial. Amalan-amalan khusus (sesuai tempat dan waktu) dalam Bulan Rojab ini diantaranya sholat dan puasa dengan ganjaran pahala yang menakjubkan.


Sebelum membahas lebih lanjut amalan-amalan khusus tersebut, Allah Subhanahuwata’ala (SWT) telah mengabarkan dalam Surah At-Taubah ayat 36, “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Allah menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan harom....”

Dari 12 bulan, terdapat empat bulan harom (suci). Tiga bulan berturut-turut yakni Dzulqo’dah, Dzulhijjah, dan Muharrom, dan satu bulan lagi terpisah yakni Rojab.

Imam Ahmad bin Hambal mengatakan, Muhammad bin Sirin memberitahukan dari Abi Bakrah bahwa Nabi ﷺ bersabda, “Ketauhilah bahwa zaman berputar seperti keadaannya pada saat Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun terdiri dari 12 bulan, empat diantaranya adalah bulan-bulan-suci, tiga berurutan; Dzulqo’dah, Dzulhijjah, dan Muharrom, serta Rajab yang berada di antara Jumadil Akhir dan Sya’ban.

Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan, pada bulan-bulan harom dilarang menganiaya diri sendiri atau orang lain karena dosanya lebih besar, berbuat maksiat di tanah harom lebih besar dosanya. Mengerjakan amal sholih di bulan harom ganjaran pahalanya dilipatgandakan, begitu juga di bulan harom dosanya dilipatgandakan.

Bulan harom berarti bulan suci artinya bulan yang didalamnya ada larangan-larangan seperti larangan bertikai, membunuh, berdebat, dan perbuatan maksiat lainnya.

Ustadz Mujiman mengatakan, kabar baiknya dalam bulan harom itu adalah bulan yang ketika beramal maka amal akan dilipatgandakan. Kabar buruknya yakni berbuat maksiat juga dilipatgandakan ganjarannya.

“Para sahabat sangat suka hadirnya bulan suci dan berada di tanah suci, tapi mereka juga sangat benci jika melakukan dosa, karena dosanya berlipat ganda,” kata Ustadz Mujiman dalam kajiannya di Channel Youtube Jaga Tauhid.

Baca juga: Tak Cukup Air Laut Dijadikan Tinta Menulis Kalimat Allah

Menurut dia, Imam Ibnu Hajar Al-Asqolani menjelaskan tidak ada satupun hadist shohih yang menjelaskan tentang keutamaan Bulan Rojab selain sebagai bulan harom.

“Tidak ada dalil tentang amalan khusus, yang dikerjakan di Bulan Rojab. Kalau hoaks (bohong)-nya banyak, sampai hari ini kalau teman-teman sebagai orang yang berselancar di sosmed, hampir semua plaform sosmed berseliweran tentang keutamaan-keutamaan bulan Rojab,” ujarnya.


Diantara keutamaannya, ia mencontohkan barang siapa yang berpuasa satu hari (di bulan Rojab) maka seolah-olah beribadah selama 700 tahun. Menurut dia, saking dhoif-nya hadist ini di dalam kitab dhoif pun tidak ditemukan.

“Di kitab shohih pun tidak ditemukan, di kitab dhoif pun tidak ditemukan. Di kitab palsu (maudhuf) pun tidak ditemukan. Karena memang tidak ada riwayatnya, tidak terlacak riwayatnya. Cuma ada bunyinya itu pun dalam Bahasa Indonesia,” katanya.

Demikian pula amaliah khusus puasa, kata dia, tidak ada puasa khusus di Bulan Rojab. Selain itu, tidak ada pula sholat khusus di Bulan Rojab. Tetapi, lanjut dia, dianjurkan memperbanyak amal sholih di bulan suci. Maka dikembalikan kepada ibadah mutlak, yang dilakukan dalam keseharian.

Menurut dia, umat Islam dalam beribadah berpegang teguh dengan apa yang dikerjakan oleh para sahabat Nabi ﷺ Itu yang kita amalkan dan meneladani mereka.

Baca juga: Kandungan Surah Al-Kahfi: Melindungi Fitnah Akhir Zaman

“Kalau sahabat tidak mengamalkan maka kita meneladani siapa lagi, karena mereka inilah yang diberikan rekomendasi oleh Allah kepada para sahabat. Assabiqunal awwalun -- orang yang pertama-tama masuk Islam, kemudian Muhajirin, Anshor, dan orang-orang yang mengikuti orang ihsan,” katanya.

Amalan sholat khusus di Bulan Rojab, yang dinamakan Sholat Roghoib, bukan dari Nabi ﷺ dan sahabatnya. Sholat itu muncul di Baitul Maqdis pada tahun 480 H atau Abad ke-5. Ada seseorang yang melaksanakan sholat selepas Maghrib, sholatnya membaca Surah Al-Fatihah dan surat Al-Qodar dilakukan berulang-ulang.

“Tidak ada riwayat dari Nabi ﷺ dan sahabat, jadi tidak perlu mengamalkan sholat seperti itu,” katanya.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan, amal sholih itu ada sifatnya; waktu, tempat, dan momentum atau peristiwa. Di antara waktu yang mulia itu, saat dikerjakan amalan bisa menggugurkan dosa dan mengubah perilaku menjadi lebih baik adalah Bulan Rojab.

“Saking pentingnya bulan ini Allah menurunkan satu ayat dalam Al Quran (QS. At-Taubah ayat 36),” kata Ustadz Adi Hidayat dalam kajiannya di Channel Youtube Adi Hidayat Official.


Keutamaan Rojab, ia mengatakan, sebagai bulan pembuka semua bulan kebaikan. Dari 12 bulan ada lima bulan yang istimewa (spesial) yang berurutan, Sya’ban (8), Romadhon (9), Syawal (10), Dzulqo’dah (11), dan Dzulhijjah (12). Pembukanya Bulan Rojab, artinya untuk menuju bulan berikutnya. Ada ulama mengatakan, kalau pun tidak dapat Romadhan paling tidak minimal mendapatkan bulan Rojab.

Apa yang dilakukan Nabi ﷺ dalam Bulan Rojab? Pertama, mengevaluasi diri (instrospeksi diri) dengan banyak beristighfar. Dan kedua, meningkatkan amal sholih. Pada Rojab ini, keutamaan akan mempercepat anugerah Allah untuk mengampuni dosa-dosa kita selama hidup ini dengan istighfar dan koreksi diri kita, sehingga saat masuk bulan Romadhan dapat optimal untuk mendapatkan kenikmatannya.

Baca juga: Hidup Menunggu Waktu Shalat, Hidup Menunggu Kematian

Kedua, tingkatkan amal sholih. Ibnu Abbas mengatakan, orang yang sengaja maksiat di bulan Rojab, maka dosanya dua kali lipat di hari biasa. “Orang yang bikin hoaks (kabar bohong) dan buzzer (penyebarnya) maka dosanya dua kali lipat, sama persis orang yang berbuat baik maka pahalanya juga dua kali lipat,” katanya.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan, ada satu amalan yang kalau dikerjakan bisa menggabungkan keseluruhan amal sholih yakni puasa. Sebab orang puasa akan otomatis meningkatkan amal sholih dan kebaikan yang lain dan juga mencegah keburukan atau maksiat.

“Dulu banyak orang abai dalam bulan ini sehingga ada orang-orang tidak mengerti membuat hadist palsu dan beredar. Siapa yang puasa sehari dalam Bulan Rojab akan dapat ini, siapa yang sholat di awal Bulan Rojab diampuni semua dosanya. Saking palsunya hadist ini, di kitab hadist palsu pun tidak ada,” katanya. (Mursalin Yasland)

sumber : https://sumatralink.id/posts/502537/salah-kaprah-beramal-sholih-di-bulan-rojab
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler