Ramai Pemburu Koin Aplikasi Jagat di Taman Kota Bandung, Pj Wali Kota Minta Dihentikan
Para pemburu koin telah merusak fasilitas umum, terutama taman-taman kota.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah pelajar, remaja hingga pemuda ramai mendatangi Taman Sukajadi, Kota Bandung pada Rabu (8/1/2025) dan Kamis (9/1/2025) pekan lalu. Mereka tengah mencari koin emas yang diharapkan bisa menghasilkan cuan dengan cara ditukarkan menjadi uang tunai di aplikasi Jagat.
Para remaja hingga pemuda ini terlihat berkeliling di area taman untuk mencari koin emas. Mereka pun sempat mengorek-korek sampah daun berharap dibaliknya terdapat koin emas, perak atau perunggu.
Beberapa dari mereka sempat memutari taman untuk mencari titik lokasi koin. Mereka pun sempat bertegur sapa sambil membicarakan petunjuk lokasi keberadaan koin. Para pencari koin tersebut, ada yang masih memakai seragam sekolah, atau pun sambil menggunakan helm dan masker. Mereka sengaja datang ke taman tersebut untuk mencari koin.
Menanggapi adanya para pencari koin ini, Pj Wali Kota Bandung, A Koswara, meminta pengembang aplikasi pencari koin Jagad untuk segera menghentikan aktivitasnya. Karena, para pengguna telah merusak fasilitas umum, terutama taman-taman kota.
Adanya fenomena ini, membuat beberapa taman di Bandung dijadikan lokasi berburu koin oleh pengguna aplikasi. Sehingga, menyebabkan kerusakan pada fasilitas taman.
"Kalau memang merusak fasilitas umum, ya harus dihentikan. Silakan berkreasi membuat aplikasi, tapi jangan sampai merusak fasilitas publik. Kalau taman dirusak, susah memperbaikinya," ujar Koswara di Balai Kota Bandung, akhir pekan lalu.
Koswara juga menegaskan, aplikasi tersebut tidak meminta izin kepada Pemkot Bandung. "Kami tidak pernah menerima permohonan izin. Jadi, nanti akan ditindaklanjuti oleh Kadiskominfo. Kalau memang tidak boleh, ya akan dilarang," katanya.
Koswara menyarankan agar aktivitas seperti berburu koin diarahkan ke lokasi lain yang tidak merusak fasilitas publik, seperti lapangan atau tempat tertutup lainnya. Ia berharap, aplikasi serupa dapat memberikan nilai edukasi kepada masyarakat bukan malah merusak fasilitas publik.
"Kalau ingin membuat aplikasi berbasis poin, sebaiknya dikaitkan dengan kegiatan positif seperti membersihkan sampah atau menabung botol plastik di bank sampah. Itu lebih mendidik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat," katanya.
Salah seorang pemuda asal Eldorado, Kota Bandung Dadan mengaku sengaja datang ke taman Sukajadi untuk mencari koin berdasarkan petunjuk dari aplikasi Jagat. Ia mengaku baru mengenal aplikasi Jagat tersebut pada, Selasa (8/1/2024) dari rekannya yang pernah memperoleh koin dan ditukarkan menjadi uang Rp 900 ribu.
Dadan pun melihat seorang influencer di Tiktok yang berhasil mendapatkan koin tersebut. Ia pun mengaku penasaran dan berharap kepada keberuntungan bisa mendapatkan koin. "Viralnya bulan Desember kemarin (aplikasi Jagat) terus lihat ada konten kreator di Bandung menang koin. Jadi iseng ikut nyari," katanya.
Ia pun melihat langsung rekannya mendapatkan tiga koin berbagai jenis di Taman Tegalega dan ditukarkan menjadi uang Rp 900 ribu. Ia sendiri mengaku belum memperoleh koin mulai dari koin emas, perak atau perunggu. "Teman saya juga ada yang pakai akun VIP tapi bayar," kata dia.
Salah seorang pelajar Ronal mengaku sengaja mendatangi Taman Sukajadi untuk mencari koin bersama teman-temannya sehabis pulang sekolah. Ia mengaku mengetahui permainan ini dari Tiktok sebab viral. "Tahu dari Tiktok," ucap dia.
Seperti diketahui, pada aplikasi Jagat terdapat permainan treasure hunt yaitu mencari koin. Para pengguna aplikasi ini akan diarahkan untuk mencari koin dengan sejumlah petunjuk.