Wamentan: Jangan Sampai Gabah Kering Dibeli Murah di Bawah HPP

Harga gabah yang rendah di bawah HPP bertentangan dengan kebijakan pemerintah.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menyoroti harga gabah yang saat ini hanya mencapai Rp 5.000 per kilogram. (ilustrasi)
Rep: Frederikus Dominggus Bata  Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, OGAN ILIR -- Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menyoroti harga gabah yang saat ini hanya mencapai Rp 5.000 per kilogram. Menurutnya hal ini dianggap sangat merugikan para petani Indonesia. 

Baca Juga


Wamentan mengatakan harga gabah yang rendah ini bertentangan dengan kebijakan pemerintah. Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan harga pokok pembelian (HPP) sebesar Rp 6.500 per kilogram.
 
"Saya ingin menekankan, memberi tahu pada masyarakat jangan sampai gabah dibeli murah. Ini penting ya. Peran Bulog diperkuat, Instruksi Presiden jelas, HPP Rp 6.500 per kilogram. Tapi kalau kurang-kurangnya ya jangan Rp 5.000, saya kira itu menyengsarakan petani kita,” ujar Sudaryono, dalam keterangan resmi Kementan, Selasa (14/1/2025).
 
Pemerintah melalui Bulog akan mulai menjalankan kebijakan penyerapan gabah dengan harga yang sesuai HPP pada 15 Januari 2025. Wamentan meminta seluruh daerah di Indonesia untuk mematuhi Instruksi Presiden (Inpres) dalam menjaga stabilitas harga gabah.
 
“Semua daerah seluruh Indonesia serentak harus mematuhi Instruksi Presiden. Jangan ada lagi harga gabah Rp 5.000 apalagi di bawah Rp 5.000,” tegasnya.
 
Sudaryono mengatakan Presiden Prabowo Subianto, memberikan perhatian besar terhadap sektor pertanian.  Pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus mendorong peningkatan produksi dengan menambah alokasi pupuk subsidi sebanyak 100 persen, dari 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton. 
 
Pemerintah, lanjut Wementan, juga menyediakan benih, alat mesin pertanian (alsintan), serta membangun infrastruktur irigasi dan pompaniasi untuk mendukung petani. Dengan berbagai langkah tersebut diharapkan dapat mencapai target swasembada pangan dalam waktu dekat. Kemudian memastikan ketersediaan bahan pangan yang cukup dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.
 
 

Bulog siap serap gabah petani

Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan, Perum Bulog mulai membeli gabah kering panen (GKP) dengan harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 6.500 per kg pada 15 Januari 2025. Zulkifli mengatakan, Bulog sekarang sedang menyelesaikan kesepakatan-kesepakatan dengan pabrik-pabrik penggilingan padi.

Pabrik yang membeli GKP dengan harga Rp 6.500 per kg, maka Bulog akan membeli berasnya dengan harga Rp 12.000. Bagi yang tidak membeli dengan Rp 6.500 per kg, Bulog tidak membeli dan justru Bulog yang akan membeli gabahnya.

"Ini sedang diselesaikan, oleh karena itu tanggal 15 Januari, baru Bulog akan membeli gabah dengan harga Rp 6.500 per kg. Pak Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, tanggal 15 Januari yang sudah kita putuskan bersama-sama, karena perlu waktu untuk menyelesaikan kontrak-kontrak dan sebagainya," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Bidang Pangan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2025 di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (13/1/2025) lalu.

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menaikkan harga GKP dari Rp 6.000 per kg menjadi Rp 6.500 per kg. Sedangkan harga jagung dari Rp 5.000 per kg menjadi Rp 5.500 per kg.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler