Sepi Terdampak Tol Cipularang, Restoran di KBB Ini Jadi Langganan Dedi Mulyadi dan Prabowo
Rumah Makan Haji Komarudin merupakan tempat legendaris.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Di Jalan Raya Padalarang-Purwakarta terdapat sebuah rumah makan yang menyajikan masakan khas Sunda. Menunya ada ayam kampung, pepes ayam dan pepes ikan yang selalu menjadi primadona di rumah makan yang sudah berusia lebih dari tiga dekade itu.
Namanya Rumah Makan Haji Komarudin yang terletak di Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Bagi sebagian orang, rumah makan yang identik dengan nasi timbelnya itu mungkin masih terdengar asing.
Namun, siapa sangka Rumah Makan Haji Komarudin merupakan tempat legendaris yang masakannya pernah dicicipi para pejabat. Rumah makan itu sudah melayani selera kuliner penikmatnya sejak tahun 1993.
"Kalau dimulainya tahun 1993-an, dulu ini usaha almarhum bapak saya," ujar Asep Asmin (52 tahun), penerus usaha Rumah Makan Haji Komarudin, belum lama ini.
Ia meneruskan usaha orang tuanya yang sudah dirintis sejak puluhan tahun lalu. Sejak awal, kata dia, Rumah Makan Haji Komarudin dikenal dengan masakan khas Sunda yang menyajikan menu andalan ayam kampung, pepes ayam, dan pepes ikan yang paling diburu pecinta kuliner.
Awal dibuka, rumah makan itu menjadi langganan para sopir truk yang melintas di jalan nasional itu. Mengingat jalan tersebut ketika itu menjadi salah satu akses utama kendaraan yang mengarah dari Jakarta, Karawang dan sekitarnya menuju Bandung dan sekitarnya.
"Ini kan dulu jalur utama truk, jadi banyak truk besar yang berhenti di sini. Kemudian bergeser sama mobil-mobil kecil (minibus) sama bus besar yang bawa penumpang, pada makan di sini," ujar Asep.
Puncak ramainya kunjungan di Rumah Makan Haji Komarudin itu terjadi tahun 2000-an. Menu makanan khas Sunda khususnya ayam kampung, pepes ikan, dan pepes ayam selalu diburu pecinta kuliner. Rumah Makan Haji Komarudin pun merasakan tuah libur panjang hingga momen mudik lebaran.
Dimana setiap harinya parkiran yang cukup lebar itu dulunya selalu dipenuhi kendaraan yang ingin beristirahat dan mencicipi makanan yang disajikan di rumah makan tersebut. Karena semakin berkembang, kala itu pemiliknya pun membuka cabang baru di Padalarang dan Kota Bandung.
"Dulu itu masih inget kalau momen libur sekolah misalnya sama momen mudik itu paling rame. Karena kan dulu mah ini jadi jalur utama buat yang mudik," kata Asep.
Namun, kejayaan usaha kuliner milik orang tuanya itu mulai redup ketika Ruas Tol Cipularang (Cikampek-Puwakarta-Padalarang) beroperasi tahun 2005. Akses jalur cepat tanpa hambatan itu menghubungkan langsung Jakarta ke Bandung dan sekitarnya.
Mobil-mobil kecil dan bus yang semula kerap melewati ruas Jalan Padalarang-Purwakarta otomatis berpindah jalur ke Tol Cipularang karena lebih mempersingkat waktu. Kondisi itupun berimbas terhadap okupansi Rumah Makan Haji Komarudin.
Usaha kulinernya mulai sepi seiring mulai longgarnya volume kendaraan yang lewat jalur arteri tersebut. "Jadi memang paling rame itu tahun 2000-2005, setelah tol dibuka jadi turun drastis. Pas tol dibuka itu kita sudah siapin target, eh malah anjlok. Jadi waktu itu kita sampe bagi-bagiin makanannya ke tetangga karena gak laku," katanya.
Meski sepi dan cabang lain sudah berguguran hingga kini hanya menyisakan tiga pegawai, namun rupanya menu makanan khas Sunda di Rumah Makan Haji Komarudin tetap menarik minat sejumlah tokoh. Seperti mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, artis dan anggota DPR RI Dede Yusuf, hingga Alie Syakib yang kini menjadi Wakil Bupati Bandung Terpilih.
Bahkan ternyata, menu rumah makan yang berlatar pepohonan dan Tunnel Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung itu pernah dicicipi Presiden RI Prabowo Subianto saat masih menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) era Presiden Joko Widodo. Prabowo menikmati hidangan di Rumah Makan Haji Komarudin di tahun 2023 usai melaksanakan shalat Idul Adha.
"Pak Presiden (Prabowo) pernah waktu jadi pas Menteri Pertahanan. Waktu itu menu makannya ayam goreng kampung sama karedok leunca, sampai beliau acungkan jempol enak banget. Alhamdulillah bersyukur kita dapat kehormatan," kata Asep.
Ketika itu, Prabowo datang bersama rombongan termasuk di antaranya Dedi Mulyadi yang kini menjadi Gubernur Jawa Barat Terpilih. Asep mengatakan, Dedi Mulyadi merupakan langganan di rumah makan tersebut. Bahkan, ia selalu mendapat wejangan dari mantan Bupati Purwakarta itu.
"Kalau KDM (Kang Dedi Mulyadi) udah sering ke sini, biasanya makan ayam kampung sama sayur asam. Kang Dedi bahkan ngasih wejangan, dan katanya kalau sudah jadi gubernur mau makan ke sini kalau lewat jalur ini," kata Asep.
Kehadiran para tokoh nasional itu semakin memotivasi Asep untuk mempertahankan usaha kuliner warisan orang tuanya itu meski hanya mengandalkan pelanggan dan rombongan saja. Ia pun berharap wacana pembukaan Simpang Susun Gerbang Tol 106 di Cikalongwetan, Bandung Barat terealisasi.
"Sekarang banyaknya yang transit paling Sabtu-Ahad, alhamdulillah masih ada pelanggan yang suka makan di sini dan rombongan juga. Mudah-mudahan yang gerbang tol baru itu bener dibuka, biar rame lagi," kata Asep.