ERA Indonesia Gelar NBC, Optimistis Tahun 2025 Omzet Naik 20 Persen

Era Indonesia angkat tema Regenerate untuk tema NBC ke-33 tahun ini

dok istimewa
Perusahaan jasa agen real estat ERA Indonesia (PT ERA Graharealty Tbk), menggelar acara penghargaan tahunan ERA National Business Conference (NBC) ke-33, Rabu (12/2/2025).
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan jasa agen real estat ERA Indonesia (PT ERA Graharealty Tbk), menggelar acara penghargaan tahunan ERA National Business Conference (NBC) ke-33, Rabu (12/2/2025).


Presiden Direktur ERA Indonesia Darmadi Darmawangsa, mengatakan acara ERA NBC tahun ini Mengusung tema R3G3NERATE. Ia menyebut regenerasi bukan hanya mengganti yang tua dengan muda, akan tetapi lebih bermakna mengikuti perkembangan zaman.

“ERA selama 33 tahun di Indonesia hadir sebagai pioneer franchise internasional. Selama ini kami pun berkembang dan selalu berubah, senantiasa beradaptasi mengikuti perkembangan jaman, agar terus hadir melayani masyarakat Indonesia,” ujar Darmadi Darmawangsa.

Acara NBC kali ini dihadiri juga oleh Marcus Chu, CEO ERA Singapore, ERA Asia Pacific & APAC Realty. Hadir juga special guest yaitu Chris Chen (Executive Director of Agency ERA Singapore) yang membawakan topik The Real Estate Journey: How to overcome challenges and the positive mindset to make real estate journey a profitable and sustainable one.

Total sekitar 500 peserta menghadiri dan memenuhi tempat acara ERA NBC ke-33, yang merupakan Member Broker (MB), Marketing Associates (MA) ERA, pihak perbankan, rekanan developer, dan delegasi internasional dari Singapore.

Darmadi Darmawangsa memaparkan bahwa, sepanjang 2024, omset mengalami penurunan 4,23 persen dibandingkan tahun 2023. Transaksi properti di pasar sekunder mendominasi yakni sebesar 94 persen, sementara di pasar primer sebesar 6 persen. Untuk wilayah, sebagian besar berada di Bodetabek (62 persen).

Untuk jenis properti, paling banyak ditransaksikan yakni Rumah 55 persen, Ruko 18 persen, Apartemen 15 persen dan lain-lain (Tanah, Gudang, Rukan, dll) 12 persen. “Tahun 2024, sewa lebih tinggi sebanyak 66 persen sedangkan jual properti sebanyak 34 persen,” ungkap Darmadi Darmawangsa.

Di tahun 2025, ERA Indonesia menilai pasar properti akan tetap bagus sehingga optimistis omset transaksi bisa naik 20 persen. Beberapa faktor pendukungnya antara lain, tingkat suku bunga tidak naik dimana Bl menurunkan suku bunga acuan (Bl Rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5.75 persen. Dengan suku bunga yang lebih rendah, daya beli masyarakat diharapkan stabil.

“Saat ini pasar sedang menunggu karena masih banyak faktor penentu seperti pengaruh stabilitas politik tanah air dan internasional. Lalu adanya wacana dari pemerintah perihal PPN DTP yang dilanjutkan hiingga Juni 2025, beli rumah Rp 2 Miliar bebas PPN, namun masih dinantikan juklaknya,” ujar Darmadi Darmawangsa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler