Dituding tak Tulus, OpenAI Tolak Tawaran Elon Musk
Dewan OpenAI secara bulat menolak upaya terbaru dari Elon Musk.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – OpenAI resmi menolak tawaran senilai 97,4 miliar dolar AS dari konsorsium yang dipimpin oleh Elon Musk untuk mengakuisi perusahaan pengembang ChatGPT tersebut. OpenAI menegaskan, mereka tidak dijual dan menyebut tawaran itu sebagai upaya yang tidak tulus.
Tawaran tersebut merupakan upaya terbaru Musk untuk mencegah perusahaan rintisan yang dipimpin Sam Altman itu menjadi entitas yang berorientasi keuntungan. OpenAI saat ini sedang mencari lebih banyak modal untuk tetap unggul dalam kontestasi kecerdasan buatan (AI).
“OpenAI tidak untuk dijual, dan dewan secara bulat menolak upaya terbaru dari Elon Musk untuk mengganggu persaingan. Setiap potensi reorganisasi OpenAI hanya akan memperkuat misi nirlaba kami untuk memastikan AGI (Artificial General Intelligence) bermanfaat bagi seluruh umat manusia,” kata Ketua Dewan OpenAI, Bret Taylor, seperti dilansir Reuters, Sabtu (15/2/2025).
Menanggapi hal tersebut, pengacara Musk, Marc Toberrof, menyatakan OpenAI justru sedang menjual kendali atas entitasnya yang berorientasi keuntungan. Ia juga menuduh bahwa langkah tersebut hanya akan menguntungkan beberapa anggota dewan tertentu daripada kepentingan amal.
Pada akhir Desember 2024, Open AI mengumumkan rencana untuk merombak strukturnya dengan membentuk korporasi yang memberikan manfaat kepada publik, guna mempermudah penggalangan dana dan menghilangkan batasan yang diberilakukan oleh status nirlaba saat ini. Pada Selasa, CEO OpenAI Sam Altman juga menegaskan bahwa perusahaannya tidak akan dijual.
“Tidak terima kasih. Tetapi kami akan membeli Twitter seharga 9,74 miliar dolar AS jika Anda mau,” kata Altman.
Tawaran ini menambah ketegangan di antara dua orang berpengaruh di industri teknologi tersebut. Seperti diketahui, Musk sebetulnya adalah salah satu pendiri OpenAI pada 2015 bersama Altman, tetapi ia keluar setelah berselisih soal arah perusahaan dan sumber pendanaannya.
Setelah Musk meninggalkan OpenAI pada 2019, perusahaan membentuk divisi berorientasi keuntungan yang berhasil menarik miliaran dolar dalam pendanaan. Adapun pada 2023, Musk meluncurkan xAI, startup AI pesaing OpenAI.
Tawaran Musk diajukan melalui konsorsium yang mencakup xAI, Baron Capital Group, Emanuel Capital, dan lainnya. Menurut laporan The Wall Street Journal, jika kesepakatan ini terjadi, xAI dapat bergabung dengan OpenAI.
OpenAI saat ini bernilai 157 miliar dolar AS berdasarkan putaran pendanaan terakhirnya, menjadikannya salah satu perusahaan swasta paling bernilai di dunia. Pada Januari lalu, SoftBank Group sedang dalam pembicaraan untuk memimpin putaran pendanaan senilai 40 miliar dolar AS di OpenAI dengan valuasi 300 miliar dolar AS.
Analisis DA Davidson, Gil Guria, menilai tawaran Musk bisa mengganggu upaya OpenAI dalam menggalang dana dan beralih menjadi perubahan berbasis keuntungan. Hal ini juga menunjukkan persaingan sengit untuk menjadi pengendali di industri AI.