Sebut Puncak Jadi Vila, Dedi Mulyadi: Saya Mohon Maaf ke Warga Bogor Atas Bencana Banjir
Dedi menduga banjir di Bogor akibat alih fungsi puncak jadi bangunan vila.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mebnyoroti peristiwa banjir bandang yang terjadi di wilayah Kabupaten Bogor, Ahad (2/3/2025) malam. Ia menduga peristiwa tersebut terjadi akibat alih fungsi lahan di area puncak yang berubah menjadi objek wisata dan bangunan villa lainnya.
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada warga Bogor atas musibah bencana banjir yang meluapnya luar biasa termasuk sungai Cijayanti," ucap dia di laman media sosial Instagramnya seperti dikutip, Senin (3/3/2025).
Dedi mengungkapkan belum terdapat penelitian terkait masalah tersebut. Namun, ia menduga jika hal itu terjadi karena kawasan puncak yang berubah menjadi tempat rekreasi dan bangunan villa.
"Salah satu faktor penyebabnya adalah berubahnya kawasan puncak dari kawasan kebun teh dan hutan menjadi kawasan tempat rekreasi dan bangunan villa yang bertebaran sangat luar biasa," ucap Dedi.
Dedi mengatakan diperlukan keberanian yang kuat dari semua pihak termasuk Kementerian Lingkungan Hidup untuk membenahi puncak. Sehingga dapat dikembalikan menjadi puncak sebagai kebun teh atau hutan.
"Kami mohon maaf karena di puncak ada salah satu objek wisata yang dikelola oleh BUMD Jaswita yang bekerja sama dengan PTPN yang itu menggunakan area tanah di puncak dan itu pasti memiliki pengaruh terhadap curah hujan aliran air cukup deras," kata Dedi.
Ia mengaku tidak akan segan-segan mengevaluasi keberadaan area wisata yang dikelola BUMD Provinsi Jawa Barat.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat melaporkan ribuan warga terdampak akibat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Bogor, Ahad (3/2/2025) malam. Petugas masih melakukan asesmen dan evakuasi korban banjir dan tanah longsor.
Data BPBD Jabar, banjir terjadi di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Desa Tugu Selatan Kecamatan Cisarua. Sedangkan longsor terjadi di Desa Tugu Utara dan Desa Citeko Kecamatan Cisarua, Desa Kuta Kecamatan Megamendung, Desa Cimandala Kecamatan Sukaraja, Desa Harkatjaya Kecamatan Sukajaya, Desa Tanjungsari Kecamatan Cijeruk, Desa Mekarjaya Kecamatan Ciomas.
Akibat banjir, sebanyak 257 rumah terendam banjir termasuk satu sekolah. Sedangkan 988 jiwa terdampak akibat kejadian banjir bandang tersebut.