AS-Inggris Serang Houthi, Ini Peringatan Keras Panglima Tertinggi Garda Revolusi Iran
Donald Trump mendesak Iran berhenti mendukung Ansarallah.
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran memperingatkan, Iran akan memberikan respons yang merusak terhadap ancaman apa pun yang direalisasikan, lapor Mehr News.
Panglima Tertinggi IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami menekankan bahwa Iran beroperasi secara transparan. Dia pun menegaskan, negaranya selalu menerima tanggung jawab atas tindakan baik operasi militer maupun dukungan terhadap kelompok manapun.
Dia mengeklaim, Iran tidak memiliki peran dalam mengarahkan kebijakan kelompok perlawanan regional, termasuk Ansarullah Yaman.“Kami bukanlah negara yang beroperasi secara rahasia. Kami adalah kekuatan militer yang diakui dan kredibel di dunia. Jika kami menyerang suatu tempat atau mendukung seseorang, kami akan secara eksplisit menyatakannya,” tegas dia.
Mayor Jenderal Salami merujuk pada operasi-operasi sebelumnya, seperti “Janji Sejati” terhadap rezim Israel. Dia menegaskan kembali bahwa Iran selalu mengklaim bertanggung jawab atas tindakannya dan tidak akan menyangkal atau secara keliru menerima tanggung jawab atas operasi apa pun.
Salami menegaskan, Iran adalah bangsa yang mendambakan perdamaian. Jika terancam, ujar dia, Iran akan memberikan respons yang tepat dan menghancurkan. Ia juga memperingatkan bahwa setiap ancaman yang dilancarkan terhadap Iran akan ditanggapi dengan respons yang merusak.
Sedikitnya sembilan warga sipil meninggal akibat serangan udara Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Sanaa, Yaman, beberapa jam setelah Trump berjanji akan melakukan kampanye militer yang agresif terhadap Ansarallah atau Houthi.
Sedikitnya sembilan warga sipil wafat dan sembilan lainnya terluka. Sementara itu, sebagian besar dalam kondisi kritis, setelah serangan udara AS-Inggris menargetkan lokasi-lokasi sipil di ibukota Yaman, Sanaa, pada Sabtu (15/3) malam, menurut Kementerian Kesehatan dan Lingkungan Hidup Yaman.
Dalam sebuah pernyataan kepada Kantor Berita Yaman (SABA), kementerian tersebut mengutuk serangan AS dan Inggris itu. Kementerian Kesehatan dan Lingkungan Hidup Yaman menyebutnya sebagai kejahatan perang penuh dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum dan konvensi internasional.
Dikutip dari Palestine Chronicle, Ahad (16/3), SABA memperingatkan bahwa penargetan warga sipil dan infrastruktur sipil akan menimbulkan konsekuensi kemanusiaan yang parah, terutama di negara yang telah hancur akibat perang selama bertahun-tahun, keruntuhan ekonomi, dan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Menurut media Yaman Al-Masirah, jet tempur Amerika dan Inggris melakukan beberapa serangan udara di Sanaa, dengan ledakan keras yang terdengar di beberapa daerah, termasuk Al-Jarraf dan Shu'ub.
Serangan udara tersebut terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia telah memerintahkan militer untuk meluncurkan operasi militer yang tegas dan kuat terhadap gerakan Ansarallah.
Dalam sebuah pernyataan, Trump mengklaim bahwa serangan tersebut diperlukan untuk melindungi kepentingan pelayaran Amerika dan memulihkan kebebasan navigasi di Laut Merah, yang telah terganggu oleh penargetan kelompok ini terhadap kapal-kapal Israel dan kapal-kapal yang terkait dengan Israel.
Dia memperingatkan bahwa jika Ansarallah tidak menghentikan serangan mereka, mereka akan menghadapi pembalasan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan mengatakan, "Neraka akan menghujani anda seperti yang belum pernah anda lihat sebelumnya.”
Trump juga membidik pendahulunya, Joe Biden, dengan menyebut tanggapan pemerintahannya terhadap serangan kelompok tersebut sangat lemah, dan berpendapat bahwa hal ini telah mendorong mereka untuk meningkatkan operasi mereka.
Trump menuduh Ansarallah melancarkan kampanye pembajakan, kekerasan, dan terorisme yang berkelanjutan terhadap kapal, pesawat terbang, dan pesawat tak berawak Amerika dan bersumpah untuk menggunakan kekuatan mematikan yang luar biasa hingga kelompok tersebut dinetralisir.
Trump juga mengeluarkan peringatan kepada Iran, mendesaknya untuk berhenti mendukung Ansarallah dan tidak mengancam rakyat Amerika, presiden kami, atau jalur pelayaran global.