Tenaga Medis Gelar Aksi Bela Palestina, Salah Satu Tuntutannya Sesalkan Sikap Negara Arab

1.516 korban tewas dari kalangan tenaga kesehatan, semua rumah sakit di Gaza lumpuh.

Bayu Adji Prihammanda/Republika
Sejumlah masyarakat dan tenaga medis melakukan aksi bela Palestina di Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025).
Rep: Bayu Adji Prihammanda Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seratusan masyarakat dan tenaga medis menggelar aksi damai bela Palestina di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025). Aksi itu dilakukan lantaran tentara zionis Israel masih terus melakukan kejahatan genosida kepada warga Palestina.

Baca Juga


Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, hingga saat ini sudah ada lebih dari 50 ribu orang yang meninggal dunia akibat genosida yang dilakukan Israel di Palestina. Dari total korban itu, sebanyak 17.954 orang adalah anak-anak dan 13.395 orang perempuan.

"Ada 1.516 korban tewas dari kalangan tenaga kesehatan, dan semua rumah sakit di Gaza lumpuh, dan 17 di antaranya hanya berfungsi parsial, dan 19 sisanya lumpuh total," kata dia saat menyampaikan orasi dalam aksi, Senin (7/4/2025) sore.

Karena itu, pihaknya melakukan aksi damai sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina. Ia berharap, masyarakat Indonesia dapat terus memupuk rasa solidaritas untuk Palestina. Di sisi lain, pemimpin Indonesia diharapkan juga dapat bersikap terhadap aksi brutal yang dilakukan zionis Israel di Palestina.

Adapun beberapa tuntutan dalam aksi itu adalah sebagai berikut:

 

1. Serukan untuk menghentikan genosida Israel terhadap rakyat Palestina, baik di Gaza maupun di Tepi Barat.

2. Mengutuk Israel dan para pendukungnya, terutama Amerika Serikat, yang bersama-sama melakukan kejahatan perang dan genosida terhadap rakyat Palestina, terlebih kepada para tenaga kesehatan dan relawan kemanusiaan.

3. Mendesak masyarakat dunia agar segera menyeret Israel kembali kepada kesepakatan awal gencatan senjata.

4. Mendesak ICC dan negara-negara yang tergabung di dalamnya untuk meningkatkan upaya penangkapan terhadap penjahat perang, Benjamin Netanyahu.

5. Menyerukan kepada seluruh dokter dan tenaga kesehatan Indonesia dan dunia, untuk meningkatkan solidaritas kepada rekan sejawat di Palestina dan menolak kejahatan Israel kepada pekerja medis khususnya.

6. Menyesalkan sikap negara arab, khususnya para pemimpinnya, yang dekat dengan Palestina tetapi tetap diam dan tidak mengambil langkah eskalatif dalam menyelamatkan rakyat Palestina dam menghentikan kejahatan Israel.

7. Mendorong seluruh dokter, tenaga kesehatan, maupun organisasi profesi untuk melakukan aksi serupa, serta meningkatkan aksi boikot, media sosial, dan doa, untuk membela Palestina, dalam rangka membuktikan bahwa Gaza tidak sendirian.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler