Permadi Arya Unggah Ikon Wajah Senang Jadi Komisaris, Tapi Ternyata Kabar Hoaks

Kementerian BUMN memastikan tak ada keputusan pengangkatan Abu Janda.

Tangkapan Layar Permadi Arya
Permadi Arya sempat dikabarkan jadi Komisaris Jasa Marga.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendengung media sosial alias buzzer Permadi Arya atau akrab dipanggil Abu Janda telah mendapatkan banyak ucapan selamat menjadi Komisaris PT Jasamarga Toll Road Operation.

Baca Juga


Ucapan itu diberikan setelah Permadi mengunggah tangkapan layar berita salah satu televisi nasional bahwa ia diangkat menjadi komisaris.

"Nemu berita @metrotv alhamdulillah rezeki anak SOLEH 😃 tolong jangan pada minta kartu E-Tol saldo unlimited yaa 😅 apalagi minta diskon tol, astagfirullah haram 😂," ujarnya lewat akun Instagram, Senin (7/4/2025).

Sejumlah netizen mengucapkan selamat. "Cangratulation mas 👏👏👏👏 sehat dan sukses selalu.. amin," ujar seorang netizen.

"Wah selamat ya Pak @permadiaktivis2 semangat buat kebaikan jalan tol di Indonesia 😂," tulis warganet lain.

Kabar ini tidak hanya beredar di media sosial, tapi juga di grup-grup pertemanan WhatsApp.  Namun setelah ramai beredar kabar tersebut, BUMN menyampaikan klarifikasi.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) angkat bicara mengenai isu penunjukan pegiat media sosial, Permadi Arya atau Abu Janda sebagai Komisaris PT Jasamarga Toll Road Operation (JMTO).

Deputi Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata mengatakan dewan komisaris BUMN memiliki berbagai latar belakang, mulai dari perwakilan kementerian hingga kalangan profesional.

 

"Kementerian BUMN memang memiliki perwakilan komisaris dari kalangan publik, kementerian, dan profesional," ujar Tedi di Jakarta, Senin (7/4/2025).

Kendati demikian, Tedi menyampaikan kabar yang beredar mengenai penunjukan Abu Janda sebagai komisaris anak usaha PT Jasa Marga merupakan hal tidak tepat. Tedi memastikan tidak ada keputusan mengenai pengangkatan Abu Janda di lingkungan BUMN.

"Atas nama Permadi Arya, belum ada atau tidak ada pengangkatan atas nama tersebut. Jadi berita yang muncul tidak benar," kata Tedi

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler