Jelang Negoisasi ke AS, Airlangga: Pokoknya Targetnya Tarif Turun
Airlangga mengklaim delegasi Indonesia memiliki strategi yang akan ditawarkan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berencana bertolak ke Amerika Serikat (AS). Airlangga mendapat mandat dari Presiden Prabowo Subianto untuk bernegosiasi menurunkan tarif resiprokal AS.
Indonesia negara pertama
Indonesia mendapat kesempatan sebagai negara pertama yang diundang ke Washington DC, AS untuk bernegosiasi perihal tarif timbal balik (resiprokal) AS. Delegasi Indonesia akan melakukan kunjungan kerja ke AS pada 16-23 April 2025 untuk bertemu dengan United States Trade Representative (USTR), Kementerian Keuangan AS (Secretary of Treasury), Kementerian Luar Negeri AS (Secretary of State) dan Kementerian Perdagangan AS (Secretary of Commerce).
“Indonesia adalah salah satu negara yang mendapat kesempatan pertama untuk diundang ke Washington. Jadi ini tentu berdasarkan daripada apa yang sudah disampaikan oleh Pemerintah Indonesia,” kata Airlangga.
Ia menjelaskan Pemerintah Indonesia sebelumnya juga telah menyampaikan surat secara resmi kepada Secretary of Commerce, USTR, dan Secretary of Treasury. Sebagaimana diketahui, saat ini Pemerintah AS kembali mengumumkan penundaan pemberlakuan tarif resiprokal selama 90 hari hingga 9 Juni 2025.
Adapun Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan non-paper proposal yang relatif lengkap terkait dengan tarif, Non-Tariff Measures (NTMs), kerja sama perdagangan dan investasi, hingga terkait sektor keuangan. Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menyebutkan rencana Indonesia untuk mengompensasikan delta ekspor dan impor terhadap AS dengan membeli sejumlah produk AS hingga senilai 18-19 miliar dolar AS.
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga akan membahas terkait investasi perusahaan AS di Indonesia dan rencana perusahaan Indonesia yang juga akan berinvestasi di AS.