Jelang Negoisasi ke AS, Airlangga: Pokoknya Targetnya Tarif Turun

Airlangga mengklaim delegasi Indonesia memiliki strategi yang akan ditawarkan.

Dian Fath Risalah/Republika
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers di Gedung Ali Wardhana Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (14/4/2025).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berencana bertolak ke Amerika Serikat (AS). Airlangga mendapat mandat dari Presiden Prabowo Subianto untuk bernegosiasi menurunkan tarif resiprokal AS.

Baca Juga


"Saya berangkat besok malam," ujar Airlangga saat menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Rusia di Hotel Raffles, Jakarta, Senin (14/4/2025).
 
Airlangga menegaskan Indonesia akan mendorong penurunan tarif yang diberlakukan AS terhadap sejumlah produk asal Indonesia. Meski tidak membeberkan secara rinci target spesifik yang dibawa, Airlangga memastikan misi utamanya untuk menurunkan tarif-tarif tersebut.
 
"Target itu menjadi bagian dari negosiasi. Pokoknya targetnya turun. Tidak ada tebak-tebakan. Tidak ada tekan-menekan dan tidak ada target yang diumumkan ke publik," ucap Airlangga. 
 
Airlangga mengklaim delegasi Indonesia memiliki strategi yang akan ditawarkan kepada pemerintahan Donald Trump. Kendati demikian, Airlangga enggan membeberkan strategi tersebut kepada publik. 
 
"Strategi khusus tidak buat publik, tapi Indonesia sudah berkirim surat ke AS dan sudah diterima. Bahkan nanti sore ini saya dan Pak Luhut akan berbicara dengan US Secretary of Commerce," kata Airlangga. 
 
Infografis kebijakan tarif impor dari Presiden AS Donald Trump. - (Infografis Republika)
 

Indonesia negara pertama

Indonesia mendapat kesempatan sebagai negara pertama yang diundang ke Washington DC, AS untuk bernegosiasi perihal tarif timbal balik (resiprokal) AS. Delegasi Indonesia akan melakukan kunjungan kerja ke AS pada 16-23 April 2025 untuk bertemu dengan United States Trade Representative (USTR), Kementerian Keuangan AS (Secretary of Treasury), Kementerian Luar Negeri AS (Secretary of State) dan Kementerian Perdagangan AS (Secretary of Commerce).

“Indonesia adalah salah satu negara yang mendapat kesempatan pertama untuk diundang ke Washington. Jadi ini tentu berdasarkan daripada apa yang sudah disampaikan oleh Pemerintah Indonesia,” kata Airlangga.

Ia menjelaskan Pemerintah Indonesia sebelumnya juga telah menyampaikan surat secara resmi kepada Secretary of Commerce, USTR, dan Secretary of Treasury. Sebagaimana diketahui, saat ini Pemerintah AS kembali mengumumkan penundaan pemberlakuan tarif resiprokal selama 90 hari hingga 9 Juni 2025.

Adapun Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan non-paper proposal yang relatif lengkap terkait dengan tarif, Non-Tariff Measures (NTMs), kerja sama perdagangan dan investasi, hingga terkait sektor keuangan. Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menyebutkan rencana Indonesia untuk mengompensasikan delta ekspor dan impor terhadap AS dengan membeli sejumlah produk AS hingga senilai 18-19 miliar dolar AS.

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga akan membahas terkait investasi perusahaan AS di Indonesia dan rencana perusahaan Indonesia yang juga akan berinvestasi di AS.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler