Anak Petani Sukses Jadi Sarjana Berprestasi Universitas Jember, ini Ceritanya

Anak petani membanggakan Universias Jember.

tangkapan layar
Ilustrasi wisuda Universitas Jember
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Universitas Jember (Unej) menggelar upacara wisuda periode VIII tahun 2025/2026 yang diikuti 800 orang lulusan untuk program doktor, magister, sarjana, sarjana terapan, dan diploma. Upacara di Gedung Auditorium Kampus Unej, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (19/04/2025), ini berlangsung khidmat.

Baca Juga


Dari 800 lulusan yang diwisuda, ada wisudawan Holifatul Jannah yang merupakan lulusan Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan.

Mahasiswi yang lahir dari keluarga sangat sederhana di Kabupaten Situbondo itu tumbuh dalam serba keterbatasan. Holifa menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah untuk mengejar mimpinya duduk di bangku kuliah dan mengenyam pendidikan di perguruan tinggi negeri.

Perempuan berhijab itu sejak SMA sudah berusaha sendiri demi meringankan beban orang tuanya dengan membuka usaha, berdagang kecil-kecilan, menjajakan makanan ringan dan es demi membantu ekonomi keluarganya.

Ia pun tak malu bersekolah sambil berjualan karena hobinya memang suka berdagang. Hal itu dilakukan untuk menambah pemasukan demi meringankan beban orang tuanya yang hidup dalam keterbatasan.

Membuka usaha dengan berdagang tidak membuat Holifa putus asa dalam belajar. Justru dari kesibukan yang bermanfaat tersebut membuatnya lebih semangat dalam menggapai gelar sarjana yang menjadi impiannya.

Disela-sela kesibukan masa kuliah, ia menyisihkan sedikit waktunya untuk berjualan, meski menurutnya hal tersebut cukup menguras waktu dan tenaga. Namun, ia tidak mudah putus asa, karena melihat perjuangan orang tuanya yang mengusahakan sebaik mungkin agar dirinya bisa kuliah dan bertahan di Kabupaten Jember.

Ia juga ingin membuktikan kepada orang-orang yang menganggap orang tuanya tidak akan mampu membawanya ke jenjang perguruan tinggi hingga menjadi sarjana. Hal itu kini dibuktikan dengan menyandang gelar sarjana setelah lulus dari Unej dan akan membanggakan orangnya.

 

Peraih IPK 3,65 itu mengaku harus pandai membagi waktu. Hal itu merupakan tantangan terbesar baginya untuk bisa mendapatkan hasil optimal dalam belajar dan mencari pundi-pundi rupiah guna menambah pemasukannya.

 

 

"Tujuan awal saya kuliah karena ingin membanggakan orang tua, serta membuktikan pada diri sendiri dan orang lain bahwa seorang anak petani juga berhak mengenyam pendidikan tinggi hingga meraih gelar sarjana serta bisa mengubah nasib keluarga," katanya.

 

Dari beberapa kesibukannya di masa kuliah, Holifa juga membukukan beberapa prestasi ketika dirinya aktif di organisasi UKM PSHT Unej. Dia pernah menjuarai Banyuwangi Championship Kelas B Putri dengan perolehan juara 3 dan juara 2 pada Seleksi Porprov Universitas Kelas B Putri.

Di sela kesibukannya kuliah, bekerja dan mengikuti kegiatan organisasi, alumnus Fakultas Keperawatan itu tetap menjalani semua dengan penuh tanggung jawab dan semangat. Di waktu senggang dia manfaatkan untuk melakukan aktivitas yang menyegarkan pikiran.

Holifah juga berpesan kepada para mahasiswa yang juga sama-sama berjuang seperti dirinya untuk meraih mimpi mengenyam pendidikan tinggi, bahwa perjalanan itu bukan soal siapa yang paling cepat, tapi siapa yang tetap bertahan.

 

Ia juga pernah merasa lelah, ingin menyerah, bahkan ragu dengan kemampuan sendiri. Namun, satu hal yang selalu dipegang yaitu setiap proses itu membentuk, bukan hanya mengantarkan. Kuliah bukan hanya tentang lulus, tapi tentang bagaimana tumbuh sebagai pribadi yang lebih tangguh, lebih bijak, dan lebih siap menghadapi dunia nyata.

Peluang kerja

Dari wisudawan yang dikukuhkan sebanyak 800 orang, enam wisudawan di antaranya jenjang doktor (S-3), jenjang magister (S-2) sebanyak 81 orang, jenjang sarjana (S-1) sebanyak 674 orang, dan program diploma (S-0) sebanyak 39 orang.

 

 

Rektor Unej Iwan Taruna mengatakan tahapan selanjutnya yang harus dihadapi para wisudawan adalah dunia kerja. Ketidakpastian ekonomi global yang dihadapi saat ini menjadi tantangan berat bagi mereka dan persaingan di dunia kerja cukup ketat.

 

Kendati demikian, kondisi tersebut bisa jadi peluang bagi lulusan Unej untuk terus melakukan inovasi dan mengabdikan diri untuk bangsa dan negara. Sarjana baru yang ingin sukses harus siap untuk beradaptasi memperbarui keterampilan dan fokus kepada sektor yang berkembang seperti teknologi, energi terbarukan dan industri kreatif.

 

Perusahaan cenderung memilih individu yang dapat membawa inovasi dan solusi untuk menghadapi tantangan ekonomi global yang ada. Kemampuan beradaptasi dengan teknologi dan kepedulian terhadap sosial dan lingkungan akan menjadi faktor kunci dalam memperoleh peluang kerja di masa depan.

Tidak hanya itu, sebagai generasi muda yang terdidik, wisudawan Unej juga memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk masa depan bangsa dan dunia. Jangan pernah takut menghadapi ketidakpastian, tetapi hadapi hal itu dengan penuh semangat inovasi dan kerja keras.

Setiap tantangan adalah peluang untuk berkembang dan hal itu tentu tidak ada yang mudah, tetapi dengan keyakinan dan semangat pantang menyerah maka Unej dipastikan mampu menghadapi segala rintangan yang datang.

Lulusan Unej harus memiliki bekal kompetensi teknis sesuai bidang ilmunya, memiliki karakter seperti cinta tanah air, menjaga persatuan dan menjadikan Pancasila sebagai pedoman berbangsa dan bernegara, serta adaptif menghadapi tantangan zaman.

Mohammad Hatta pernah menyatakan bahwa pekerjaan besar hanya dapat diselesaikan oleh orang-orang yang berani menghadapi risiko dan tidak takut gagal. Oleh karena itu, dalam kondisi ketidakpastian global saat ini dibutuhkan orang-orang yang inovatif dan memiliki mental tahan banting.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler