Mata Rabi'ah

Puisi Armen Setiaji Untung

.
Rep: republika.id Red: republika.id

Mata Rabi'ah   Di bawah jubah bulan  yang mengantuk, seekor burung api  menuliskan lafaz cinta di udara  tanpa pena, tanpa suara, hanya guratan cahaya  yang tak bisa ditangkap waktu.   Rabi’ah duduk di atas gurun  yang melengkung, di tengah kepala seekor unta  yang sedang tidur dalam mimpi.   Tangannya bukan tangan melainkan dua ranting doa yang membakar jiwanya sendiri.   Ia menyiram neraka  dengan air mawar, dan menutup pintu...


Lihat Artikel Asli
Baca Selengkapnya di republika.id
 
';
Berita Terpopuler