DPD RI: Permudah Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI sempat melakukan pengawasan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci. Satu hal yang menjadi perhatian DPD RI adalah pelayanan kesehatan.
Anggota Komite III DPD RI, Ahmad Jajuli mengatakan, DPD RI berkomitmen untuk mengupayakan kemudahan pelayanan kesehatan jamaah selama di Tanah Suci. "Kita sudah menjalin kesepakan dengan otoritas setempat," ujarnya dalam keterangan tertulisnya kepada ROL, Senin (31/8).
Menurut dia, DPD RI telah mendapat persetujuan dafi otoritas kesehatan haji untuk memberi kewenangan kepada rumah sakit bandara . Ia mengatakan, jika memang di periksa dokter bandara dan ternyata kondisi kesehatannya tidak memungkinkan maka tidak boleh berangkat. Walaupu, lampiran kesehatannya menyatakan jamaah sehat.
Ia juga mengatakan pelayanan kesehatan di Madinah itu berbeda dengan pelayanan kesehatan di Mekkah."Di madinah, puskesmas di pemondokan itu tidak boleh melakukan tindakan medis. Bahkan sekedar untuk infus, jadi cuma pencegahan dan pemberian obat saja," kata dia.
Sedangkan, lanjutnya, di Mekkah kita sudah ada pelayanan kesehatan yang maksimal. Jadi disana ada delapan tempat tidur yang terdiri dari empat ICU dan empat reguler. "Nah, di Mekkah ini sudah boleh dilakukan tindakan medis," kata Jajuli.
Dia menambahkan, di Madinah dan Makkah berbeda pelayanannya karena di madinah itu jamaah datang masih dalam kondisi fit karena baru datang dan belum melaksanakan ritual ibadah maka mereka cenderung masih fit. Sedangkan di Makkah itu kondisinya beda dimana kepadatanya luar biasa di Mina, air terbatas, desak-desakan disana maka di Makkah lah yang disiapkan lebih optimal oleh pemerintah.
Jajuli sampaikan bahwa tim kesehatan bagi jamaah haji sekarang manajemennya lebih baik karena sudah mengkategorikan jamaah menjadi tiga. "Saat ini jamaah diberikan gelang dengan warna yang berbeda sesuai dengan tingkat kesehatannya, gelang merah untuk lansia dan sakit beresiko, gelang kuning sakit tapi tidak beresiko, gelang hijau itu untuk yang sehat, nah hal ini bisa menjadi pedoman tim medis di lapangan," ujarnya.