MPR Sosialisasikan 'Empat Pilar' Lewat Pagelaran Wayang
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Alun Alun Bung Karno di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Ahad (8/11) malam terlihat seperti pasar malam. Alun-alun dipenuhi para pedagang yang memburu rezeki, sementara bagian tengah alun alun terdapat sebuah panggung tempat pertunjukan wayang kulit.
MPR RI bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Semarang pada malam itu mengadakan acara pertunjukan wayang kulit yang diperuntukkan bagi masyarakat sekitar penggemar wayang. Ratusan pecinta wayang tampak berdatangan memenuhi Alun Alun Bung Karno, menyaksikan Ki Djoko Madiwidjojo (Ki Djoko Edan) memainkan lakon ‘Wahyu Sejati’.
Pagelaran seni budaya sebagai salah satu metode sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini dibuka secara resmi oleh Bambang Sadono (Ketua Badan Pengkajian MPR) dan juga dihadiri Wakil Ketua DPR Agus Hermanto (Fraksi Demokrat), Mujib Rohmat (Fraksi Golkar), Fadholi (Fraksi Nasdem) dan Perwakilan Pemda Kabupaten Semarang.
Peresmian pagelaran wayang ini ditandai penyerahan tokoh Hanoman oleh Bambang Sadono kepada Ki Djoko Madiwidjojo. Dalam sambutannya, Bambang Sadono menjelaskan bahwa banyak keluhan yang menyebutkan seni budaya mulai dilupakan.
Oleh karena itu, menurut Bambang, MPR mengambil peran menyosialisasikan Empat Pilar melalui kesenian. "Mudah-mudahan pemerintah nantinya dapat memperhatikan dan meneruskan program ini,'' kata Bambang.
Bambang juga menjelaskan sosialisasi Empat Pilar ini sengaja menggunakan media seni budaya, khususnya wayang. Kerena, wayang adalah kesenian yang lengkap dan masyarakat yang mendengarkannya tidak bosan.
Dan mengakhiri sambutannya, Bambang menyarankan agar pemerintah pusat dan daerah menganggarkan dana pendukung perkembangan seni budaya.