DPD Ingatkan Ada Tiga Daerah Rawan Konflik di Sumsel

Republika/Prayogi
Ilustrasi Pilkada Damai, Pilkada Serentak
Rep: Maspril Aries Red: Maman Sudiaman

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -– Pilkada serentak di wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada 9 Desember 2015 akan berlangsung di tujuh daerah kabupaten. Dua daerah di antaranya merupakan daerah otonomi baru (DOB) yang akan melaksanakan pilkada untuk pertama kalinya.


Dari tujuh daerah yang akan melaksanakan pilkada tersebut, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Sumsel Hendri Zainuddin mengatakan, ada tiga daerah yang rawan konflik pilkada. Tiga daerah tersebut adalah Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ulu, dan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). 

“Saya melihat tiga daerah yang rawan konflik tersebut adalah Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Ogan Komering Ulu, di dua daerah ini pasangan kandidat yang ikut head to head atau dua pasang calon. Untuk Kabupaten Muratara harus menjadi perhatian lebih, karena faktor karakter daerah,” kata Hendri Zainuddin, Jumat (4/12).

Menurut senator dari daerah pemilihan Sumsel, Pilkada di Kabupaten Musi Rawas Utara perlu mendapat perhatian lebih pada saat Pilkada 9 Desember. Kabupaten ini perlu perhatian lebih karena masuk katagori “daerah garis merah.” 

“Kabupaten Muratara merupakan daerah pemekaran, DOB dengan masyarakat yang memiliki karakter berbeda dari daerah lain yang melaksanakan pilkada di Sumsel,” ujarnya.

Hendri Zainuddin mengingatkan, konflik yang kerap terjadi akan timbul ketika penghitungan suara selesai dilakukan. Menurut mantan manajer Sriwijaya FC, DPD sudah konsolidasi KPU, Polri dan TNI terkait pengamanan pilkada di Sumsel.

“Kita akan lihat dan memantau pada saat pemungutan suara usai sekitar pukul 13.00 WIB ke atas. Jika dalam perhitungan suara ada kandidat yang mengetahui kalah, kita harus mewaspadai terjadinya konflik,” ujar Hendri Zainuddin.

Hendri Zainuddin juga memperingatkan pada masa tenang. “Masa tenang adalah masa gelisah dari pasangan calon peserta pilkada. Pasangan calon akan resah dan selama masa tenang ini tim sukses calon biasanya mulai bergerak untuk melakukan serangan fajar,” katanya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler