Oso: Mahalnya Harga Daging Gara-Gara Kartel

Republika/Agung Supriyanto
Pedagang memotong daging sapi di Pasar Senen Jakarta Pusat, Kamis (4/2).
Rep: Eko Supriyadi Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta mengatakan pembangunan insfrastruktur, baik di darat maupun di laut telah menghidupkan banyak pengusaha, baik pengusaha besar maupun pengusaha kecil, termasuk penjual minuman dan pedagang gorengan. Namun, konsumsi daging masyarakat Indonesia ternyata masih belum sesuai harapan.

Menurut Oso, mahalnya harga daging disebabkan karena ulah kartel. Akibatnya rata-rata konsumsi daging di Indonesia jauh tertinggal dibanding negara lain. Rata-rata konsumsi daging masyarakat Indonesia lkurang dari 2 Kg per tahun.

Sementara negara-negara Asean rata-rata konsumsi dagingnya mencapai 20 Kg pertahun. Sedangkan di amerika mencapai 80 Kg pertahun.

Saat ini, kata Oso, harga daging mencapai 120 ribu perkilo. Harusnya harga daging di Indonesia mencapai Rp. 50 ribu perkilo. Harga itu sesuai harga dasar, plus biaya transpor dan keuntungan importir.

"Itulah kejamnya kartel, mereka tega menghancurkan bangsa dan negara. Karena itu Kadin harus menginisiasi lahirnya UU kartel," kata Oso.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler