Ketua MPR RI Tekankan Pentingnya Bangun Identitas Keindonesiaan
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menekankan pentingnya membangun wawasan kebangsaan sebagai tanggung jawab bersama. Membangun wawasan kebangsaan dinilai bukan hanya menjadi tugas MPR, melainkan presiden, gubernur, bupati, walikota dan semua elemen masyarakat.
Politisi Partai Amanat Nasional asal Lampung Selatan tersebut menjelaskan, di zaman Presiden Suharto sosialisasi yang dinamakan penataran P-4 dilakukan sangat masif tidak bisa maksimal. Apalagi hanya dilakukan oleh MPR yang anggotanya terbatas, yakni 692 orang.
Ia menyatakan keprihatinan karena setelah 18 tahun reformasi, masih ada anak muda yang kenal pahlawannya, dan ada anak muda yang bangga dengan lambang palu arit. Sebuah riset yang dilakukan Lemhanas membuktikan, bagi sejumlah anak muda tidak penting wawasan kebangsaan, yang penting mereka bahagia.
"Karena itu, membangun wawasan kebangsaan harus dilakukan semasif-masifnya, dan seradikal-radikalnya. Ini kewajiban kita semua," ucap Zulkifli Hasan dalam acara sosialisasi Empat Pilar MPR di Aula Garuda Mukti Kampus C Unair Surabaya, Kamis (12/5).
Oleh sebab itu, ia memandang perlunya memperkuat kembali identitas keindonesiaan dengan melakukan sosialisasi empat pilar berbangsa dan bernegara secara masif dengan semua stakeholder.
"Pekerjaan kita banyak, soal kemiskinan, darurat narkoba, korupsi, itu memerlukan energi kita yg besar. Tetapi kalau ada gerakan ya.g terkoordinasi tentu aparat kita harus bertindak tegas," ujar dia.