Zulkifli: Indonesia tidak Menganut Demokrasi Menang-menangan

Dok: MPR
Zulkifli Hasan
Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Ketua MPR Zulkifli Hasan memberikan sosialisasi empat pilar di Palu, Ahad (24/7). Zulkifli Hasan dalam sosialisasi itu mengutip Pidato Presiden Soekarno saat berpidato dalam Sidang Umum PBB tahun 1960 yang mengatakan bahwa demokrasi di Indonesia bukan Barat atau Timur, kapitalis atau komunis, namun memiliki demokrasi sendiri yakni demokrasi Pancasila.

Dalam demokrasi Pancasila bukan demokrasi yang berlandaskan kalah-kalahan atau menang-menangan. Dia tidak setuju kalau di Indonesia ada partai yang kalah disuruh minggir. Menurut Zulkifli Hasan bangsa ini adalah bangsa yang beragam sehingga tak bisa menggunakan demokrasi yang menang-menangan.


  "Saya tidak setuju kalau di Indonesia ada partai yang kalah disuruh minggir. Kalau seperti itu bangsa ini bisa pecah," ujarnya.

Dia mengatakan dalam demokrasi Pancasila ada kebersamaan dan gotong royong sehingga kelompok sekecil apapun tak boleh ditinggal. Hal demikian berbeda dengan Eropa dan Korea Selatan, di mana mereka hanya satu ras dan agama. "Di Indonesia ada multietnis," kata dia.

Di hadapan ratusan warga Kota Palu, Zulkifli mengatakan memberikan sosialisasi 4 Pilar kepada anggota partai politik merupakan hal yang diperbolehkan. Menurut dia, seharusnya seluruh wakil rakyat di pusat atau di daerah serta kepala daerah, juga perlu diberi sosialisasi. Sosialisasi ini sebagai bentuk pendidikan politik berbangsa dan bernegara. Tujuannya adalah agar anggota DPRD, dan kepala daerah tidak terdisorientasi setelah mereka terpilih.

"Karena Sosialisasi 4 Pilar merupakan hal yang penting," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler