MPR Apresiasi Langkah Penanganan Bencana Gempa Aceh

Antara/Irwansyah Putra
Ketua MPR Zulkifli Hasan (tengah) bertemu anak-anak pengungsi korban gempa 7 Desember 2016 di Desa Meunasah Jurong, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya, Aceh, Minggu (18/12).
Rep: Qommarria Rostanti Red: Hazliansyah

REPUBLIKA.CO.ID, MEUREUDU -- Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Komisi VIII DPR RI meninjau penanganan bencana gempa Aceh, Ahad (18/12). Peninjauan dilakukan dengan mengunjungi posko tanggap darurat dan lokasi pengungsian serta melihat langsung proses pembersihan puing bangunan di Kabupaten Pidie Jaya.

Ketua MPR Zulkili Hasan mengatakan tujuan kunjungan kerja ke Aceh adalah untuk melihat langsung penanganan bencana gempa Aceh dan apa saja yang bisa diberi perhatian dan bantuan. Di sela kunjungan, Ketua MPR berkesempatan memberikan bantuan berupa 400 selimut dan genset.

“Sepanjang keliling Kabupaten Pidie Jaya, saya melihat penanganan yang sangat baik dan saya sungguh memberikan apresiasi kepada pemerintah yang sudah mengambil langkah-langkah yang cepat penanganan bencana terutama kepada Presiden Jokowi yang sudah dua kali ke Aceh," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (18/12).

Presiden, kata dia, telah memberikan contoh baik bagaimana cepat dan tanggap dalam mengatasi bencana ini. Zulkifli pun tak lupa berterima kasih kepada TNI, Polri dan BNPB yang sudah cepat dan tanggap dalam mengatasi bencana ini.

Penanganan bencana Aceh dibagi kedalam delapan klaster nasional yaitu klaster pengungsi, ekonomi, pemulihan dini, sarana dan prasarana, pendidikan, kesehatan, logistik dan pencarian dan penyelamatan di mana masing-masing klaster ditunjuk kementerian/lembaga terkait sebagai penannggungjawab.

Giat penanganan bencana hari ini berdasarkan laporan harian satgas SAR dan kesehatan adalah pembersihan puing-puing rumah dan pelayanan kesehatan.

Pembersihan puing dilakukan di Desa Prade dan meunasah Desa Umbue Kabupaten Pidie Jaya sedangkan pelayan kesehatan di Desa Lancang Paru Kabupaten Pidie Jaya menangani 124 pasien dengan keluhan terbanyak adalah ispa dan gatal-gatal serta satu orang suspek kusta yang membutukan penanganan khusus.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler