Perbedaan Harus Diselesaikan dengan Musyawarah Mufakat

ROL/Wisnu Aji Prasetiyo
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) Zulkifli Hasan
Rep: Ali Mansur Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Zulkifli Hasan, mengatakan Indonesia merupakan bangsa besar terdiri atas berbagai macam suku dan bahasa tentunya memiliki banyak perbedaan. Tak hanya itu Indonesia juga sering diterpa masalah, seperti perbedaan agama, politik dan konflik kepentingan 


Menurut Zulkifli, untuk menyelesaikan perbedaan tersebut seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali, harus mengutamakan musyawarah mufakat. Maka dari itu dia, mengimbau kepada seluruh elit politik pada semua elemen dna  tingkatan untuk mengutamakan musyawarah mufakat dalam pemecahan setiap masalah. 

Zulkifli mengatakan, jika itu dilakukan maka ada lagi perselisihan berkepanjangan. “Kalau ada perbedaan harus diselesaikan dengan musyawarah mufakat perwakilan. Baik itu perselihan agama, dan juga kebijakan politik,” ungkap Ketua Partai Amanat Nasional (PAN), saat menjadi narasumber pada Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di Pondok Pesantren Darul Arqom, di Majalengka, Senin (24/4).

Sebab, kata Zulkifli, musyawarah mufakat yang menjadi roh Pancasila pada sila keempat. Kemudian juga merupakan warisan budaya leluhur Indonesia yang harus senantiasa dilestarikan. Salah satu cara menjaga warisan budaya luhur adalah dengan mengamalkannya dalam segala bidang. Terutama terkait perbedaan politik pada akhir-akhir ini.

“Saya yakin, tidak ada persoalan politik yang tidak bisa diselesaikan dengan musyawarah mufakat. Oleh karena itu  kita harus membiasakan diri dengan musyawarah mufakat” ujarnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler