Oesman Sapta Disambut Tarian Soya-Soya di Ternate
REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Oesman Sapta, Selasa (26/12) sekitar pukul 19.45 WIT mendarat di Bandara Sultan Babullah Ternate, Maluku Utara. Begitu tiba Oesman Sapta yang juga Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) langsung disambut tarian Soya-soya, sebuah tarian adat Ternate dalam menyambut tamu kehormatan yang pertama kali menjejakkan kakinya di Ternate. Tarian ini dibawakan oleh tujuh orang penari laki-laki, yang dalam sejarahnya Soya-Soya adalah tari perang.
Para penari yang diiringi tetabuhan kemudian mengantarkan tamu kehormatannya, Oesman Sapta, menuju ke kursi beralaskan kain putih. Oesman Sapta kemudian dipersilahkan duduk di kursi, dan di sini sang tamu kehormatan sedangkan mengikuti ritual Jokokaha, yang berarti jejak tanah. Untuk upacara ini dibantu oleh empat orang puteri Ternate yang mengenakan pakaian adat. Ritual ini diakhiri pembacaan Rorosa (doa) yang dipimpin oleh tokoh adat Ternate asal Sumatera Barat, Supriyadi.
Usai mengikuti acara itu, kepada para wartawan Oesman Sapta menegaskan, pada waktu bangsa ini berjuang di pentas 1945 tidak ditanya apa agamamu, apa warna kulitmu, apa asal usulmu. Tapi, yang ada, menurut Oesman Sapta, satu keputusan rakyat Indonesia tidak mau dijajah dan mau merdeka. "Jadi, semuanya berjuang untuk kemerdekaan Indonesia," tegas Oesman Sapta seperti dalam siaran persnya.
Besok, sepanjang Rabu (27/12), Oesman Sapta masih melakukan serangkaian acara di Ternate, antara lain mengunjungi beberapa pasar dan bertatap muka dengan para pedang di sana.