Bamsoet Minta Gugus Tugas Tingkatkan Kemampuan Uji PCR Covid

Bamsoet menilai uji PCR masih jauh dari target 10 ribu per hari

MPR
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyoroti kecepatan kemampuan pengujian spesimen di berbagai laboratorium di Indonesia masih jauh dari target. Maka itu, Bamsoet meminta kemampuan tes PCR ini ditingkatkan.
Rep: Arif Satrio Nugroho Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyoroti kecepatan kemampuan pengujian spesimen di berbagai laboratorium di Indonesia masih jauh dari target. Maka itu, Bamsoet meminta kemampuan tes PCR ini ditingkatkan.


Berdasarkan laporan yang diterima Presiden, kemampuan pengujian spesimen untuk alat tes PCR saat ini baru mencapai 4.000 hingga 5.000 sampel per harinya dari target 10 ribu spesimen per harinya. Bamsoet mendorong Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memastikan seluruh laboratorium Covid-19 dapat berfungsi maksimal. 

"Agar kasus konfirmasi pasien positif Covid-19 dapat cepat diketahui dan ditangani, mengingat data hasil laboratorium merupakan salah satu faktor penting dalam menyusun informasi terkait perkembangan penanganan virus Covid-19," ujar Bamsoet, Rabu (13/5).

Pemerintah diminta melakukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) disetiap laboratorium pemeriksaan Covid-19. Peningkatan ini dapat dilakukan dengan merekrut personel baru sesuai latar belakang pendidikan dan bekerjasama dengan TNI-Polri yang memiliki kualifikasi di bidang keperawatan dan kemampuan di bidang laboratorium. 

"Sehingga diharapkan mampu menambah jam kerja masing-masing laboratorium dan target pemerintah untuk merampungkan pemeriksaan terhadap 280 ribu ODP dan PDP bisa tercapai," kata dia. 

Di samping itu, MPR juga mendorong pemerintah terus berupaya keras dalam menekan angka penyebaran virus Covid-19 di Indonesia dengan meningkatkan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan protokol kesehatan, baik menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun serta tetap menjaga kondisi kebersihan lingkungan

Ia berhadap pemerintah meningkatkan kapasitas pengujian sampel secara masif dan pelacakan yang agresif serta diikuti isolasi yang ketat. Dengan demikian diharapkan pada bulan Juni Indonesia dapat menurunkan kasus Covid-19 dan pada bulan Juli sudah bisa mulai mengawali hidup/aktivitas normal kembali.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler