Sosialisasi 4 Pilar, Syarief Hasan: Kembangkan Toleransi

Syarief Hasan mengajak kepada semua untuk menjaga 4 Pilar.

MPR
Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan, melakukan rangkaian Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau 4 Pilar MPR, di Kabupaten Tangerang, Banten. Lokasi sosialisasi ada di Binong Permai dan Yayasan Pendidikan Islam Esa Nusa.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan, melakukan rangkaian Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau 4 Pilar MPR, di Kabupaten Tangerang, Banten. Lokasi sosialisasi ada di Binong Permai dan Yayasan Pendidikan Islam Esa Nusa.

Di hadapan warga Binong Permai, Syarief Hasan mengucapkan rasa terima kasih atas kehadiran dan partisipasi masyarakat dalam acara sosialisasi. "Di tengah keprihatinan menghadapi pandemi Covid-19 yang kita alami, Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu hadir dalam acara ini. Saya memberi penghargaan yang tinggi karena di tengah kekhawatiran Covid-19, Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu bisa meluangkan waktu untuk hadir,” tambahnya dalam siaran persnya. Kehadiran masyarakat dalam acara itu disebut sebagai bentuk komitmen membangun bangsa yang lebih baik.

Disampaikan kepada peserta sosialisasi, bangsa ini memiliki UUD NRI Tahun 1945. UUD disebut mengatur kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. “Dalam menjalankan hak dan kewajibannya,” tutur pria asal Sulawesi itu. “Banyak hal yang diatur dalam UUD,” tambahnya.

Dipaparkan dalam UUD mengatur tugas dan fungsi lembaga-lembaga negara. MPR dalam UUD mempunyai tugas untuk melantik Presiden dan Wakil Presiden. MPR mempunyai wewenang untuk mengubah UUD. “Hanya MPR lembaga negara yang boleh melakukan ini,” ungkapnya. Meski demikian wewenang ini merupakan tugas yang berat. Disampaikan saat ini ada wacana melakukan amandemen. Meski demikian MPR belum memutuskan apa-apa. “Kita masih melakukan pengkajian terhadap wacana itu,” paparnya. Dalam masa pengkajian, pimpinan MPR aktif meminta masukan dari seluruh element masyarakat terhadap perlu tidaknya amandemen.


Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan, melakukan rangkaian Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau 4 Pilar MPR, di Kabupaten Tangerang, Banten. Lokasi sosialisasi ada di Binong Permai dan Yayasan Pendidikan Islam Esa Nusa. - (MPR)

Dulu ketika UUD belum diamandemen, MPR merupakan lembaga tertinggi. Presiden dan Wakil Presiden pun dipilihnya. Setelah amandemen, wewenang itu sudah tidak dimiliki. “Sekarang Presiden dipilih langsung oleh rakyat,” paparnya. Dari pemilihan langsung maka Presiden tidak bertanggungjawab lagi pada MPR. “Meski demikian MPR memfasilitasi Presiden dan lembaga negara dalam melaporkan kinerjanya untuk didengar langsung oleh masyarakat luas," tuturnya. “Dalam Sidang Tahunan yang rutin digelar MPR,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Syarief Hasan mengajak kepada semua untuk menjaga 4 Pilar. “Mari kita jalankan 4 Pilar dengan penuh konsekuen,” ajaknya, Dengan 4 Pilar bangsa Indonesia bisa bersatu dan utuh. Bangsa ini sudah merasakan arti penting dan makna 4 Pilar. Semua yang ada merupakan wujud kebersamaan rakyat. Ia memberi apresiasi kepada masyarakat ketika ada sekelompok orang ingin mengubah Pancasila namun masyarakat ramai-ramai menolak.

“Alhamdulillah kita bisa menjaga Pancasila,” tegasnya. Dari sinilah, mantan Menteri Koperasi dan UMKM itu mengajak untuk terus menjaga Pancasila. Pancasila mengatur pola hidup masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. “Bangsa lain saja mengapresiasi Pancasila. Kita pastinya bangga dan mengimplementasikan dalam kehidupan,” tuturnya.

Bangsa ini merupakan bangsa yang terdiri dari beragam suku, agama, bahasa, dan budaya. Masyarakat tersebar di ribuan pulau. Perbedaan yang ada menurut Syarief Hasan merupakan sumber kekuatan. “Perbedaan itu terhimpun dalam NKRI,” paparnya.

Dalam sosialisasi, dirinya mengingatkan agar masyarakat meningkatkan implementasi 4 Pilar dalam kehidupan bermasyarakat. “Dengan sosialisasi, kita berharap masyarakat bisa menjiwai nilai-nilai luhur bangsa,” tuturnya. Selepas sosialisasi bisa menumbuhkan rasa cinta tanah air, saling menghormati, menghargai, dan toleransi kepada yang lain. “Termasuk saat pandemi Covid-19 bisa saling mengingatkan untuk saling mematuhi protokol kesehatan demi keselamatan semua,” paparnya.

Saat berada di hadapan guru, kepala desa, TNI, Polisi, dan unsur masyarakat lain yang diundang dalam sosialisasi di Sekolah Eka Nusa, Syarief Hasan juga mengucapkan terima kepada masyarakat yang hadir dalam kesempatan itu meski di tengah pandemi Covid-19.

Ia memuji masyarakat dan Sekolah Esa Nusa sudah mengamalkan 4 Pilar. “Di sini sudah lebih dahulu menjiwai dan mengamalkan 4 Pilar,” ungkapnya. Dalam kesempatan itu, Syarief Hasan mengingatkan kembali untuk menjaga, merawat, dan melindung nilai-nilai luhur bangsa. Dikatakan masyarakat merasakan kehadiran Pancasila. “Sejak dulu hingga sekarang, dengan Pancasila kita bisa hidup tentram, toleransi, dan berdampingan dengan yang lain untuk saling membangun bangsa,” paparnya. “Kita tidak pernah mempertentangkan satu golongan dengan golongan yang lain,” tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler